Profil Lengkap Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, Bupati Banjarnegara Merakyat dan Fenomenal

Profil Lengkap Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, Bupati Banjarnegara Merakyat dan Fenomenal



Profil Lengkap Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, Bupati Banjarnegara Merakyat dan Fenomenal

Silsilah

Soemitro Kolopaking Poerbonegoro dilahirkan di Papringan, Kabupaten Banyumas, Karesidenan Banyumas, 14 juni 1887. Dalam Tedhaka Serat Soedjarah  Joedanagaran  (koleksi Museum Sana Budaya, Yogyakarta) memuat teks Salasilah Kiyahi Kertawangsa Kalapahaking Sapindah pada halaman 128-133.

 Silsilah tersebut sejalan dengan silsilah milik Mas Atmodipura, patih pensiun Purbalingga yang ditulis oleh Raden Riya Prayadirja, Wedana Srati Panandon di Ngayokyakarta Hadiningrat. Bedanya, silsilah pertama tidak mengaju kepada raja Maja Pahit Brawijaya V, tetapi langsung mengaitkan diri dengan tokoh kiyai Ageng Mangir IV dan Penambahan Senapati.

Babad Nagari Banyumas Wiwit Saking Phandita Putra Ing Pajajaran mengatakan bahwa putri Kangjeng Pangeran Arya Mertadireja III yang lahir dari garwa padmi diperistri oleh Raden Tumenggung Jayamisena, atau Jayanegara II. 

Perkawinan ini kemudian melahirkan Kangjeng Raden Arya Soemitro Kolopaking Poerbonegoro. Dilihat dari silsilahnya, Soemitro merupakan tokoh keturunan raja Majapahit, yaitu Brawijaya V. Brawijaya V seringkali dipakai sebagai padanan silsilah di Jawa, seperti halnya Siliwangi pada masyarakat Sunda. 

Keduanya adalah tokoh raja legendaris karena tidak dapat diidentifikasikan dengan tokoh-tokoh sejarah yang termuat di dalam prasasti. Namun, pengakuan keturunan Majapahit menjadi penting untuk melegitimasikan suatu trah atau dinasti.

Trah kolopaking sejak semula mengacu juga kepada tokoh-tokoh dari Mangir yang mempunyai senjata tombak yang ampuh. Kiai Ageng Mangir IV yang menjadi menantu Kiai Madusena dan Kiai Badranala menunjukan sebagai wijining atapa yang bergulir kepada ngabehi di Kalijerek dan selanjutnya Panjer.

Pelarian Sunan Amangkurat Tegalarum yang sampai di Panjer juga melegitimasikan trah Kolopaking karena asal mula nama trah itu muncul sebagai hadiah dari sunan, di samping hadiah putri, Raden Ayu Kaleting Abang. Di sini, sekali lagi dimunculkan trah Mataram bercampur dengan trah Kolopaking.

Trah yang berasal dari Wedi, Bagelen tampaknya juga ditampilkan dalam silsilah. Trah lain yang masuk adalah trah Arungbinangan. Trah ini Nampak pada perkawinan mas Tumenggung Kalapa Aking III dengan putri Raden Tumenggung Arung Binang II, Bupati Siti Ageng Surakarta. 

Anak yang lahir dari perkawinan itu adalah Kangjeng Raden Adipati Jayanegara I. kemudian trah dari Ambal, yaitu putri Raden Adipati Purbanegara yang menjadi istri Jayanegara I. 

Perkawinan itu melahirkan Jayamisena atau Jayanegara II. Jayanegara II kawin dengan putri Pangeran Kangjeng Arya Mertadireja III. Perlu diketahui bahwa garwa padmi Mertadireja III adalah putri Dipadiningrat, bupati Banjarnegara 1846-1878. 

Tokoh Soemitro Kolopaking masih keturunan Majapahit, Syekh Geseng, Mangir, Panembahan Senapati, Amangkurat Tegalarum, Bagelen, Arungbinangan, Ambal, Mertadiredjan Banyumas, dan Dipayudan Banjarnegara.

Meski dari kalangan ningrat, namun perjalanan hidupnya ditempa sedemikian rupa sehingga ia terbiasa hidup layaknya rakyat jelata, terlebih ketika merantau di Eropa.

 Hal itu pula yang menjadikannya ketika kembali ke tanah air menjadi orang yang sangat peduli dengan rakyat ketika menjadi Bupati di era Kolonial Belanda, mampu mengawal transisi dari zaman Jepang ke zaman Republik Indonesia, dan mampu menjadi pemimpin yang banyak kiprahnya bagi rakyat.

Bagaimana kehidupan Soemitro Kolopaking Poerbonegoro sehingga menjadi anggota BPUPKI dan menjadi Bupati pada tiga zaman yang berbeda?

Riwayat Pendidikan dan Pengembaraan
Soemitro Kolopaking 

Soemitro Kolopaking memiliki riwayat pendidikannya sebagai berikut : Sekolah Jawa (1893-1896), Europese Lagere School (1896-1901), Gymnasium Willem III (H.B.S 5 tahun) di Jakarta dan Leiden (1901-1907), dan mahasiswa indologie di Leiden (1907-1914). 

Kisah Hidup Soemitro Kolopaking Sangat Mengesankan

Kisah hidup Soemitro sangat mengesankan. Hal itu disinggung oleh Harry A. Poeze dalam tulisannya yang Berjudul Orang-orang Indonesia di Universitas Leiden. Pada tahun 1907, Soemitro pergi dari Indonesia untuk mengembara di daratan Eropa. 

Seorang pamannya yang bernama Raden Danoesoebroto, patih Purwokerto pada masa itu, membantu kemenakannya dengan uang sejumlah Rp.300,00 sebagai uang saku. 

Pemuda Soemitro berangkat ke Eropa dengan membayar tiket seharga 285 rupiah di kapal Norddeutsche Lloyd Prinz Eitel Friedrich dan mendarat di Antwerp pada musim gugur dengan membawa uang 15 rupiah dan bungkusan pakain putih yang tipis.

 Dalam pengembaraanya itu, Soemitro memakai nama samaran Wilhelm August Snell dan mengaku keturunan ayah Jerman dan ibu seorang Jawa. Untuk mempetahankan kehidupannya di Eropa, Soemitro bekerja sebagai buruh dan menulis karangan tentang Indonesia di majalah Sketch dan Die Woche.

Pada tahun 1908-1909, Soemitro sembari kuliah, juga bekerja sebagai buruh tambang batubara pada Gewerkschaft Dentscher Kaiser Bruckkausen Am Rhein, wilayah Ruhr, Jerman. 

Buruh-buruh tambang di situ sebagian besar adalah bukan orang Jerman, tetapi dari berbagi Negara seperti Russia, Polandia, Australia, Belanda, Italia, Denmark, Belgia, dll.

Perbedaan bangsa memang seringkali menimbulkan kesalahpahaman. Namun, Soemitro melihat bahwasanya masyarakat Eropa pada umumnya tidak membedakan ras kulit putih dengan ras kulit berwarna.

Soemitro pada tahun 1911 bekerja di pabrik penggergajian di Riga, ibu kota Latvia. Di situ, Soemitro mengamati Negara-negara Baltik, seperti Estonia, Latvia, dan Lithuania, masih merdeka.

 Namun, pada tahun 1911 pengaruh Russia sudah dapat dirasakan dengan jelas. Dari Latvia, Soemitro sesekali memasuki Russia. Kehidupan di Russia sangat feodalistik karena dikuasai oleh para bangsawan (boyar) yang sering melakukan tindakan kejam kepada rakyatnya.

Sebagai pekerja di penggergajian kayu, Soemitro mengetahui bahwa balok-balok kayu di pabrik itu berasal dari Swedia dan Finlandia. Soemitro memutukan untuk bekerja dua atau tiga bulan di jawatan kehutanan di salah satu Negara penghasil kayu tersebut.

 Orang Russia yang bekerja sebagai montir menyayangkan keputusan Soemitro. Ia menyarankan agar Soemitro mengikuti kurus montir dan setelah lulus agar melamar salah seorang dari tiga putrinya.[3]
Namun, Soemitro menolak tawaran itu dengan alasan akan menyelesaikan pendidikan dan pekerjaannya di Nedherland.

 Soemitro yang berjiwa avonturir ingin mencoba kehidupan di tempat lain. Soemitro diterima bekerja di jawatan kehutanan di Swedia utara. Karena tidak cocok dengan cuaca yang dingin, ia mengajukan permohonan untuk dipindahkan ke Swedia Selatan.

 Soemitro kemudian menghitung penghasilannya di Latvia dan Swedia dan ternyata cukup untuk membiayai kuliahnya di Universitas Leiden selama 7-8 bulan. Soemitro menghadap Rektor Universitas Uppsala di Stockholm agar dapat mengikuti kuliah sebagai mahasiswa pendengar. 

Permohonan itu dikabulkan oleh rektor dan Soemitro mencari pondokan yang murah. Agaknya, Soemitro beruntung karena ia dianggap seperti anaknya sendiri oleh keluarga Svensen. sudah dicek


 Soemitro merupakan seorang mahasiswa bebas yang mengikuti kuliah pada universitas di mana-mana. Pada awal abad ke-20 di Eropa Continental terdapat semboyan ilmu pengetahuan untuk ilmu pengetahuan, sedangkan di Inggris ada semboyan we must make of our daughters and sons ladies and gentleman.

Pada awal abad ke-20, di Belanda belum banyak perguruan tinggi, begitu juga dengan mahasiswa yang hanya berjumlah 3.000, atau 3.500 orang. Dari jumlah itu, hanya ada puluhan mahasiswa perempuan. Guru-guru besar sudah banyak, asisten dan dosen juga cukup.

 Biaya kuliah setahun sejumlah 200 gulden tanpa tambahan apapun. Universitas menerbitkan panduan kuliah universiteitgids yang berisi jadwal kuliah dan praktikum sehingga bagi siswa yang memiliki waktu luang dapat mengikuti kuliah di fakultas lain sebagai mahasiswa pendengar.

 Hal itu juga bisa di lakukan di Negara-negara Eropa lainnya yang memakai bahasa pengantar Inggris, Perancis, dan Jerman dengan syarat menunjukan kartu mahasiswanya.

Untuk mengikuti kuliah di Bonn, Koln, dan Paris hanya mengeluarkan ongkos transportasi sebanyak 1,88 gulden.
 Seorang mahasiswa dapat mengikuti kuliah di mana-mana dengan gratis sebagai pendengar.

 Mahasiswa-mahasiswa asing diterima dan dibantu karena kurikulum di Eropa telah disusun bersama, meskipun memakai bahasa pengantar yang berbeda.

 Tahun 1908, ia menjadi  aktivis Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia) atas dorongan Abendanon dan Casajangan, yang organisasi tersebut nantinya menjadi cikal bakal Perhimpunan Indonesia. Soemitro menjabat sebagai sekretaris dalam oraganisasi itu.

Ada satu pengalaman yang amat berharga diperoleh Soemitro ketika bekerja di Albania dan Mesir. Pengalaman seperti itu tidak akan didapatkannya di bangku kuliah, yaitu toleransi kehidupan beragama yang mengesankan hati dan jiwa Soemitro sebagai seorang mahasiswa bebas. Di Albania, Soemitro menginap di sebuah kota kecil yang bernama Zara.

 Kota itu terletak dekat laut Adriatik dan besarnya sama dengan ibukota kecamatan Muntilan, kabupaten Magelang. Penduduk kota Zara seprtiga beragama Greco Katholik, sepertiga memeluk Yahudi, dan sepertiga beragama Islam. 

Di Zara hanya ada sebuah tempat ibadah. Atas musyawarah para pemimpin agama di Zara ditetapkan bahwa pada hari Jumat dijadikan masjid, hari Sabtu dijadikan synagogue, hari Minggu dijadikan gereja Greco Katholik. Di luar hari-hari itu juga ditetapkan pada hari apa dan jam berapa umat Islam, Yahudi, dan Greco Katholik membutuhkan untuk bersembahyang.

Dari Albania, Soemitro menumpang sebuah kapal dan mendarat di Kairo pada hari Rabu. Pada hari Jumat, kaum muslimin hendak bersembahyang di masjid Fuad, di antaranya ada dua orang santri Indonesia yang tinggal di Mesir selama tiga tahun untuk mempelajari Islam.

 Soemitro juga bersembahyang di masjid Fuad (ayah Raja Farouk). Sembahyang Jumat akan dimulai pukul 11.30 waktu setempat. Soemitro menempati bagian serambi paling belakang dekat dengan pintu besar masjid. 

Pada pukul 11.00, bapak imam telah tiba dan beliau dihubungi oleh tiga orang asing yang berbicara dalam bahasa Prancis dan Inggris. Mereka meminta izin kepada bapak imam agar diperbolehkan berembahyang menurut agama mereka masing-masing.

 Bapak imam mengizinkan permintaan itu. Ketiga orang tersebut bersembahyang di depan Soemitro. Mereka adalah pemeluk agama yang berbeda, yaitu seorang beragama Protestan, seorang beragama Brahman, dan seorang beragama Kong Fu Tse.

Setelah sembahyang Jumat selesai, Soemitro menemui bapak imam masjid fuad. Soemitro merasa memperoleh anugerah dan kehormatan karena dapat bersembahyang di masjid Fuad, lebih-lebih sembahyang di belakang tiga orang asing non muslim. 

Meskipun bapak imam masjid Fuad belum pernah ke Indonesia, tetapi beliau pernah mendengar bahwa toleransi agama di Indonesia juga besar. 

Setelah kembali ke tanah air, sikap tolerannya terlihat jelas dengan melindungi misionaris Kristen yang bergerak di kawasan Karangkobar, yang mereka adalah penganut Kyai Sadrach, namun juga mendukung aktivitas pergerakan keislaman seperti Syarikat Islam di Banjarnegara.

Pada tahun 1915, Soemitro kembali ke tanah air dengan membawa banyak pengalaman dan ajaran-ajaran dari para guru besarnya. Namun, Soemitro tidak dapat menyelesaikan kuliahnya. Setahun sebelumnya, di Hindia Belanda telah dilakukan modernisasi Kepolosian Negara.

 Seorang pribumi yang bekerja di lembaga kepolisian bisa mencapai pangkat setinggi-tingginya hoofpolitieopziener (Inspektur Kepala). Tahun 1917, Soemitro belajar selama dua tahun di sekolah polisi di Jakarta dan lulus 1919.

 Selanjutnya, Soemitro ditempatkan di kota Bandung sebagai Komisaris Polisi Kelas II (seksi chef). Kemudian, ia naik pangkat menjadi Komisaris I (1922) dan menjadi  Gewestelijk Leider De Veldepolitie di Karesidenan Priyangan Lama. 

Veldpolitie sama dengan kesatuan Brimob dalam Kepolisian Republik Indonesia. Jadi, Soemitro merupakan seorang pribumi yang dapat menembus jabatan yang lebih tinggi daripada hoofpolitieopziener.

3 Zaman Menjadi Bupati

Setelah menjadi Komisiaris Polisi di daerah Priyangan (1922-1925), Soemitro diangkat menjadi Wedana Sumpyuh atas permintaan keluarganya di Banyumas. Selanjutnya, Soemitro diangkat menjadi Bupati Banjarnegara (1926-1950) untuk menggantikan ayahnya. 

Pada masa revolusi, Soemitro menjadi residen Pekalongan (merangkap bupati, 1945) dan merangkap gubernur yang diperbantukan oleh Kementrian Dalam Negeri tahun 1946. Tahun 1947-1949, ia ikut bergerilya. 

Soemitro pernah menjadi anggota DPR pada tahun 1955. Soemitro adalah Bupati Banjarnegara tiga zaman, yaitu masa pemerintahan kolonial Belanda, masa pendudukan Jepang, dan masa 
Republik Indonesia.

Soemitro sangat tertarik dengan masalah-masalah yang muncul di pedesaan. Desa yang berbasiskan pertanian dipandang penting sebagai pemasok kebutuhan orang yang tinggal di kota, khususnya hasil hasil pertanian. 

Pembangunan masyarakat desa menemui banyak kendala. Diantaranya adalah letak desa-desa yang terpencil cukup banyak. Desa-desa tersebut terletak di lereng gunung dan di tengah rawa-rawa sehingga masalah transportasi pun harus dipecahkan. Sebagai bupati Banjarnegara, Soemitro tidak sekedar menerima laoran-laporan yang disampaikan oleh wedana, tetapi ia juga turun ke desa-desa untuk mengetahui persoalan berbagai bidang, misalnya, keamanan, pertanian, kehewanan, kehutanan, pengairan dll.

Masalah pembangunan di desa dilakukan dengan mengintensifkan lembaga-lembaga yang sudah ada. Setiap desa dipimpin oleh seorang lurah. 

Di Karesidenan Kedu dan Banyumas  terdapat 4-5 desa yang menjadi satu-kesatuan dan dipimpin oleh pinisepuh yang disebut penatus. Wilayah itu disebut daerah penatusan biasanya memiliki 3.000-5.000 penduduk. 

Penatus dipilih dari lurah-lurah. Penatus bertugas sebagai penasihat lurah dan membantu camat dalam bidang pedesaan, serta menjadi bapak bagi penduduk penatusan. Di Karesidenan Kedu, penasihat semacam itu disebut glondhong dan daerahnya glondhongan.

Kabupaten Banjarnegara pada zaman kolonial Belanda meliputi kurang lebih 250 desa yang terbagi menjadi 50 penatusan. Sebagai bupati, Soemitro membina hubungan yang baik dan erat dengan desa-desa serta menciptakan rasa persaudaraan. 

Hubungan pribadi Soemitro dengan penduduk desa dimulai dengan kunjungan pribadi dan secara rahasia, tanpa ada pengawal. Penduduk yang dikunjungi secara pribadi biasanya dipilih dari setiap penatusan sebanyak 1-3 orang. 

Orang-orang yang dipilih biasanya memiliki keluarga besar. Syarat lain adalah kejujuran, progresif, berani, terus-terang, dan pengalaman hidup yang luas. Selain itu, ia juga harus dapat dipercaya penatus dan lingkungan desanya.

Kunjungan pribadi selalu bersifat rahasia. Soemitro berpakaian sederhana dan biasanya membawa sedikit oleh-oleh seperti kue, tempe keripik, dll. Soemitro mendatangi desa sendirian dengan berjalan kaki sejauh 5-10 km. 

kunjungan bupati secara rahasia selalu mengejutkan sehingga banyak orang berdatangan untuk melihat wajah bupatinya. Soemitro tidak banyak bicara melainkan banyak mendengar laporan-laporan tidak resmi dari mulut rakyatnya.

Kunjungan pribadi Soemitro telah mendekatkan ia dengan rakyatnya. Pendekatan itu mempermudah tugasnya sebagai bupati. 

Berbagai kesulitan, kekerasan, dll., dapat diselesaikan dengan mudah. Kepercayaan dari rakyat akan sangat menunjang kerja seorang bupati. Pendek kata, seorang pejabat yang merakyat dan menjauhkan diri dari sikap feodalistik, akan lebih sukses dalam menjalankan tugasnya.

 Kehidupan bersama rakyat menjadikan Soemitro hidup dengan penuh kesederhanaan. Selain menerima laporan tidak resmi, Soemitro juga banyak mendengarkan keluh-kesah rakyatnya. Berbagai keluhan dijawab oleh Soemitro dengan cara menghibur rakyatnya.

Di samping itu, Soemitro ternyata seorang juru penerang pertanian yang berhasil, bahkan ia menjadi perintis kerajinan keramik di Banjarnegara. Soemitro telah menemukan suatu daerah yang tanah liat yang amat baik untuk dijadikan bahan keramik, yaitu di Klampok. 

Ia memeriksakan tanah liat itu ke Bandung dan meminta penjelasan lengkap tentang kemungkinan pemanfaatannya. Lalu, ia dirikan pabrik kecil untuk membuat keramik. Soemitro juga menemukan cara agar keramik itu lebih indah dan mengkilap. Pengalaman hidup Soemitro di Eropa telah mempengaruhi kehidupannya di kemudian hari. 

Di samping kehidupannya dengan rakyat jelata, Soemitro juga pernah menjadi anggota Badan Penasihat dan Pembantu Jawatan Kehutanan Negara dan Dinas Purbakala.

Soemitro memilki tiga orang idola, yaitu Dr. dms. Albert Schweitzer dari Elzas, Rabindranath dari india, dan Prof. Mr. Cornelis van Vollenhoven dari negeri Belanda. Tokoh yang terakhir adalah guru besar dari Universitas Leiden, Nederland , yang sering disebut sebagai Bapak Ilmu Hukum Adat di Indonesia.

Prof. van Vollenhaven ketika berkunjung ke Banjarnegara tahun 1933, menemui Soemitro dan membicarakan secara ilmiah kondisi dunia pada periode 1910 sampai 1933 selama setengah jam. 

Pokok-pokok pesan dari Prof. van Vollenhaven tidak jauh berbeda dengan nasihat orang tua Soemitro agar tidak terlalu mendewakan pangkat yang tinggi, tidak terlalu bangga terhadap trah kebangsawanannya, dan tidak mengejar popularitas yang kosong.

 Satu hal yang mengejutkan Soemitro adalah pengakuan Prof. van Vollenhaven yang menganggap dirinya onrij (belum matang) sehingga tidak menjawab pernyataan Soemitro tahun 1912 dan baru tahun 1933 dijawab. Pada bulan april 1933, Prof. van Vollenhaven meninggal dunia setelah memberi pesan-pesan terakhirnya kepada Soemitro.

Soemitro berharap agar generasi muda memahami berbagai macam kondisi kehidupan, baik di luar negeri maupun di Indonesia. Soemitro dengan keyakinan yang kuat telah membuktikan bahwa kehidupan bukan hanya bertumpu pada gelar kebangsawanan saja, melainkan juga keuletan dan kesabaran dalam menghadapi segala tantangan hidup.

Soemitro menyarankan agar generasi muda tidak hanya mengejar kemajuan jasmaniah saja, tetapi juga kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan kerohanian (agama). Keseimbangan kemajuan di bidang-bidang tadi harus diupayakan secara terus-menerus.

 Sehubungan denan hal itu, Soemitro mengajukan tiga alat pelaksana hidup, yaitu kejujuran, kejuruan, dan pengalaman. Ketiga hal itu merupakan kunci pokok dalam menghadapi kehidupan yang kompetetif. Pada masa kini, kejujuran diabaikan dan merupakan barang yang langka serta dianggap sebagai penghambat kemajuan. 

Kejuruan dan pengalaman kerja lebih diutamakan. Hal itu tampak jelas manakala Soemitro pergi ke Eropa pada tahun 1951 dan 1952. Pada masa itu, Eropa sangat maju bila dibandingkan dengan lima puluh tahun yang lalu. Di samping ada kemajuan yang menajukjubkan, di beberapa Negara terjadi kemerosotan moral yang amat membahayakan kehidupan manusia di kemudian hari.

Kerusakan di muka bumi ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu kemajuan di bidang material dan kemerosotan moral. Dalam pendidikan, manusia juga belajar dari alam dan lingkungannya. Pada hakikatnya pendidikan mengarahkan pada manusia agar dapat menikmati keindahan dunia tanpa kecemasan akan rasa serba kurang.

 Segala peristiwa yang berbau penindasan, saling bunuh, gila (harta, tahta, wanita) merupakan produk pendewaan materialisme. Soemitro memberi contoh bahwa sejarah Indonesia sangat akrab dengan kerusakan, baik kerusakan dari penjajah maupun bangsa sendiri.

 Kerusakan mudah dilakukan dalam waktu yang singkat, Sebaliknya membangun kembali akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang amat mahal, serta korban jiwa yang tidak sedikit.

Menurut Soemitro, kehidupan manusia seperti hukum spiral, ada kalanya naik dan turun. Pada saat naik, kesadaran manusia diarahkan ke hadirat ilahi, Sebaliknya ketika mencapai titik bawah, kesadaran itu dicampakkan begitu saja.

 Setiap orang harus mengubah dirinya sendiri manakala ada keinginan mengubah masyarakat. Setiap orang hendaknya belajar sendiri dengan cara mengamati segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. 

Dalam belajar, orang di samping berkonsentrasi, juga menaruh perhatian. Memang, konsentrasi menyebabkan manusia tidak melihat semuanya, sebaliknya jika manusia menaruh perhatian akan melihat banyak hal. 

Manusia akan menemukan kehiduoan religius yang sesungguhnya. Belajar sendiri juga  akan melahirkan pikiran yang luar biasa kritis dan sekaligus kebijaksanaan.

Masyarakat merupakan komponen pendidikan yang tidak boleh diabaikan karena mengisi jiwa dengan berbagai nilai yang berarti dalam hidup, misalnya, persaudaraan, perikemanusiaan, sopan santun, kebersamaan, gotong royong, dll.

Bagi Soemitro, belajar tidak selalu kepada para guru saja, melainkan juga para petani wong cilik  yang tinggal di pedesaaan. Manusia harus belajar dari siapa pun, bahkan kepada seorang buta huruf pun manusia dapat belajar.

 Pengalaman hidup tinggal di negeri Belanda, Jerman, Cekoslowakia, Perancis, Swedia, Russia, Latvia, Albania, dan Mesir telah mengisi jiwa Soemitro. Ia diterima dengan baik oleh masyarakat yang jauh di luar budaya dari mana ia berasal.

 Pertolongan dan bantuan diterima Soemitro tanpa disangka-sangka sebelumnya. Keadaan seperti itu membuat Soemitro seolah-olah hidup di negerinya sendiri dan tidak merasa asing. 

Tolong menolong merupakan kewajiban hidup seseorang. Soemitro selalu memgang ucapan Dr. dms. Albert Schweitzer dan Rabindranath Tagore.

Menjadi Anggota BPUPKI

Kehidupan Soemitro erat dengan Pergerakan Nasional dan kemerdekaan Indonesia. Ketika di Belanda, tahun 1908, ia adalah aktivis Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia) atas dorongan Abendanon dan Casajangan yang organisasi tersebut nantinya menjadi cikal bakal Perhimpunan Indonesia. 

Soemitro menjabat sebagai sekretaris di sana. Dengan kata lain, Soemitro adalah senior dari para mahasiswa pergerakan di belanda seperti Mohammad Hatta. Tak mengherankan, jika saat ia telah pulang dari Belanda dan akhirnya menjadi Bupati Banjarnegara, pada era kepemimpinannya pergerakan nasional di Banjarnegara berlangsung pesat, terutama pergerakan Syarikat Islam.

 Tercatat dua even besar Syarikat Islam berlangsung di Banjarnegara, yaitu pada tahun 1928 ketika menjadi tuan rumah kongres Sjarikat Islam Afdeling Pandoe (SIAP), dimana Haji Agus Salim memimpin kongres, dan pada tahun 1934 ketika kongres terakhir SI yang dihadiri HOS Tjokroaminoto berlangsung di Banjarnegara.


Tak mengherankan juga jika ketika akhir pendudukan Jepang, dibentuk Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan (BPUPK), Soemitro terpilih sebagai salah satu diantara 60 anggotanya. Ia duduk dengan nomor kursi 40. Dalam sidang BPUPK tersebut, Soemitro juga memberikan saran agar proses kemerdekaan perlu diperjuangkan secepat mungkin. 

Sejalan dengan pemikiran Sukarno yang tidak ingin njlimet dalam urusan pembahasan persiapan kemerdekaan Indonesia dalam pidato di rapat BPUPK, 1 Juni 1945. Soemitro dalam sidang BPUPKI menyatakan:

Pada waktu ini kita harus mengadakan usul yang praktis, yang nyata dapat dijalankan, selekas mungkin jangan kita minta keadaan 100% yang tidak mungkin dilaksanakan dalam peperangan, sebab keadaan sehari-hari dipengaruhi oleh peperangan. 

Asal keadaan bisa berjalan, sedikit demi sedikit kita dapat menambah dengan 5%, 10%, 15%, lama-kelamaan tercapailah Indonesia Merdeka yang bulat.

Pada era transisi dari Jepang kepada Republik Indonesia, Soemitro berhasil melaluinya tanpa pergolakan berarti, sehingga tidak terjadi kekerasan sebagaimana yang terjadi di Peristiwa 3 Daerah (Brebes, Tegal dan Pemalang) dimana terjadi “perang saudara”.

 Ia juga turut melakukan gerilya ketika masa agresi militer I maupun II. Selepas merdeka seratus persen, Soemitro menjadi anggota DPR hasil Pemilu tahun 1955 mewakili Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia dari daerah pemilihan Jawa Tengah. Ia mengakhiri karirnya sebagai akademisi di Jurusan Sosial Politik Universitas Gadjah Mada.

Soemitro memperoleh tanda penghargaan: Satyalencana peringatan Perjuangan Kemerdekaan Nomor Skep 228 tahun 1961, Satyalencana Karya Satya Nomor 228 tahun 1961, dan Bintang Mahaputra Utama (Kepres Nomor: 048/TK/ Tahun 1992) tanggal 12 Agustus 1992.

Manusia Paling Diburu Intel Sedunia, Julian  Assange Pendiri Wikileaks

Manusia Paling Diburu Intel Sedunia, Julian Assange Pendiri Wikileaks

 

                 Julian Assange/Wikipedia.org


Manusia Paling Diburu Intelijen Dunia,  Julian Assange Pendiri Wikileaks 

Julian Assange adalah pendiri sekaligus editor dan juru bicara WikiLeaks, sebuah situs media yang mempublikasikan berbagai dokumen dan informasi rahasia berbagai negara di dunia yang bertujuan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih terbuka. 

Assange adalah seorang aktivis hacker dan progammer komputer yang dikenal dunia setelah meluncurkan WikiLeaks. 

Ia banyak diburu oleh polisi internasional (Interpol) atas tuduhan aksi membocorkan rahasia negara. 

Assange lahir di Quueensland, 40 tahun yang lalu. Ketika anak-anak, ia hidup nomaden mengikuti orangtuanya yang melakukan tur teater. 

Ibunya, Christine, menikah dengan sutradara teater Brett Assange. Ia harus hidup dalam pelarian sejak usia 11 hingga 16 tahun karena kekerasan yang terjadi di keluarga Assange itu.

Ketika umur 20 tahun, ia dan beberapa rekannya menjadi hacker dan berhasil memecahkan kode serta membobol jaringan terminal Nortel, sebuah perusahaan telekomunikasi Kanada.

Akibatnya, ia tertangkap dan dinyatakan bersalah atas sedikitnya 20 dakwaan yang dialamatkan padanya.

Assange harus membayar hingga ribuan dolar kepada pemerintah Australia sebagai denda pengganti penahanan.

Sejak saat itu, Assange melakukan lebih banyak pembobolan dan pembocoran lain dari jaringan pertahanan dan dokumen rahasia negara di seluruh penjuru dunia, terutama setelah ia mendirikan wiliLeaks pada tahun 2006 yang berpusat di Swedia.

WikiLeaks telah mempublikasikan materi dari berbagai negara di dunia, namun yang paling menggemparkan adalah pada April 2010 ketika WikiLeaks meluncurkan sebuah video tentang perang Irak yang direkam dari helikopter AS tahun 2007 serta bukti ketelibatan Amerika dalam beberapa perang besar.

Video ini menimbulkan keterkejutan masyarakat dunia. Selain perang Irak, WikiLeaks juga telah menerbitkan materi tentang pembunuhan di Kenya, pembuangan limbah beracun di Pantai Gading, manual Gereja Scientology, dan prosedur teluk Guantanamo. 

Semua ini ia lakukan berdasarkan sebuah keyakinan yang ia pegang bahwa pertukaran informasi akan menciptakan pemerintahan yang terbuka dan mengakhiri pemerintahan yang tidak sah.

WikiLeaks dan Assange menerima beberapa penghargaan, seperti Economist Index of Censorship Award (2008), Amnesty International UK Media Award (2009), dan Sam Adams Award (2010).

Ia bahkan dinominasikan oleh parlemen Norwegia untuk menerima Nobel Perdamaian pada tahun 2011. 

Di sisi lain, Assange juga sempat terjerat kasus hukum pada tahun 2010 karena dituduh melakukan pemerkosaan, pelecehan seksual, dan pemaksaan terhadap 2 wanita dan ia didakwa bersalah oleh pengadilan Swedia. 

November 2010, pengadilan Swedia menolak usaha banding yang dilakukan Assange, dan sampai saat ini kasus tersebut masih ditangani oleh Mahkamah Agung.

Pendidikan :

Jurusan Fisika dan Matematika Universitas Melbourne (2003-2006)

Karir :

Economist Index of Censorship Award (2008)

Amnesty International UK Media Award (2009)

Sam Adams Award (2010)

Biografi Luis Arce, Presiden Bolivia

Biografi Luis Arce, Presiden Bolivia

Ia resmi menjabat sebagai Presiden Bolivia ke-67 sejak 8 November 2020.Dikutip dari Wikipedia, ia sebelumnya menjabat Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi sejak 2006 hingga 2017.

Dia memegang posisi yang sama pada 2019 selama pemerintahan Evo Morales.  Arce dikenal sebagai anggota Partai Gerakan Sosialis (MAS-IPSP).

Pria berusia 58 tahun itu menghabiskan masa kecilnya di La Paz, di lingkungan kelas menengah. Dan lulus dari Lembaga Pendidikan Perbankan La Paz sebagai akuntan pada tahun 1984.

Ia kemudian meraih gelar sarjana ekonomi dari University of San Andres dan University of Warwick di Inggris. Arce menghabiskan sebagian besar tahun 1990-an sebagai perwira umum dalam berbagai peran.

  Selain itu, ia juga mengajar ekonomi di berbagai universitas.  Karirnya dimulai pada tahun 2006 ketika ia diangkat menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden Evo Morales yang baru terpilih.

Arce menyaksikan periode pertumbuhan ekonomi di Bolivia dan mendapatkan reputasi sebagai teknokrat sebagai anggota MAS.

Arce dinominasikan sebagai presiden Partai Gerakan Sosialis dalam pemilihan umum Bolivia 2020. Dan dia memenangkannya dengan 55,1% suara di putaran pertama. (PANJI).

Biografi Jeff Bezos Orang Terkaya di Bumi Pendiri Amazon

Biografi Jeff Bezos Orang Terkaya di Bumi Pendiri Amazon

Biografi Jeff Bezos : Biografi Jeff Bezzos orang terkaya dibumi pendiri amazon.com


Jeffrey Preston Bezos atau lebih dikenal dengan sebutan Jeff Bezos merupakan pengusaha Amerika yang berperan penting dalam pertumbuhan e – commerce. Bezos lahir pada tanggal 12 Januari 1964 di kota Albuquerque New Mexico Amerika Serikat, yang mana kota tersebut merupakan kota terpadat  di Negara bagian A. S. New Mexsico.

Bezos dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Jackie Bezos sedangkan Nenek  moyang Bezos adalah orang Texas yang secara turun temurun memiliki peternakan di Cotulla.

Semasa kecil Bezos pernah membongkar tempat tidurnya sendiri dengan obeng, hal itu menunjukkan bahwa sejak kecil ia sudah tertarik pada dunia mekanik. Pada kelas 4 sampai dengan kelas 6 dilewatkan Bezos di Sekolah dasar River Oaks Elementary, Houston.


Ketertarikannya akan ilmu sudah diminatinya sejak muda. Ia mencoba mengutak – atik alarm listrik rumahnya agar adiknya tidak dapat masuk ke kamar Bezos. Tidak hanya itu, Garasi rumahnya pun di jadikan laboratorium untuk eksperimen ilmiahnya.


Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas Miami Palmeto, Bezos diterima di Universitas Princeton dengan mengambil jurusan fisika namun niatnya berubah sehingga lebih memilih mendalami komputer sampai lulus dengan gelar di bidang ilmu komputer dan teknik listrik.

Sebelum mendirikan situs Amazon.com pada tahun 1994 Bezos pernah bekerja di Wall Street yang berhubungan dengan computer.

Ia juga pernah menjadi anggota Phi Beta Kappa, bekerja sebagai analis keuangan untuk D. E. Shaw & Co. Selain itu ia juga pernah terpilih sebagai Person Of The Year oleh majalah TIME pada tahun 1999, di pilih oleh US News & World Report sebagai salah satu pemimpin terbaik dunia 2008 , dan di anugerahi gelar doctor kehormatan dari Science and TechnologyCarnegie Mellon University.

Bezos adalah pengusaha terkaya di dunia sepanjang sejarah modern dengan kekayaan sekitar Rp 2.500 triliun. Selama 9 tahun berturut – turut Bezos masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia meskipun posisinya berubah – ubah.

Ia adalah pendiri, chairman,CEO,presiden sekaligus pemilik saham mayoritas perusahaan teknologi terbesar di dunia yaitu Amzon.com yang merupakan sumber pundi – pundi uangnya. Di samping itu pada tahun 2004 Bezos mendirikan perusahaan bernama Blue Origin yang bergerak di bidang penerbangan sipil angkasa luar. (Ari)

WR. Supratman dan Sejarah Hari Musik Nasional

WR. Supratman dan Sejarah Hari Musik Nasional

WR.Supratman : WR.Supratman dan sejarah hari musik nasional


“Mas, nasibku sudah begini. Inilah yang disukai  pemerintah Belanda. Biarlah saya meninggal, saya ikhlas. Saya sudah beramal, berjuang dengan caraku, dengan biolaku. Saya yakin Indonesia pasti merdeka.

WR.Supratman

Setiap tanggal 9 Maret, diperingati sebagai Hari Musik Nasional. Ini berdasarkan  Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 Tahun 2013, yang waktu itu disahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pemerintah  menetapkan Hari Musik Nasional tujuanya agar masyarakat lebih menghargai musik, juga untuk mendukung musisi Indonesia terus berprestasi dan punya rasa percaya diri.

Tentunya anda sudah tahu kan, kalau Hari Musik Nasional ditetapkan bareng dengan tanggal lahir seorang pahlawan Nasional WR. Supratman. Selain pahlawan nasional, beliau juga adalah seorang komponis terkenal dijamanya. Beliau juga yang membuat lagu Indonesia Raya.

Jadi, ada kaitan antara penetapan Hari Musik Nasional dengan WR. Supratman, ya. Nah, berikut ini akan diulas tentang kisah hidup beliau, dari mulai menjadi seorang pemain musik, wartawan dan kiprahnya dalam perjuangan kemerdekaan.

BiografiWR. Supratman

Wage Rudolf Soepratman atau  W.R. Supratman dikenal sebagai komponis, pengarang lagu Indonesia Raya dan pahlawan Nasional.

Beliau lahir hari Jumat Wage tanggal 19 Maret 1903 di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Bapaknya adalah seorang Sersan tentara KNIL,namanya Jumeno Senen. Tiga bulan setelah lahir, WR. Supratman dibawa ke Jati Negara oleh orang tuanya.

Lalu, dibuatkan akte kelahiran disana. Maka banyak orang menyangka bahwa WR. Supratman lahir di Jatinegara.

Pendidikan WR. Supratman

Pendidikan WR. Supratman dimulai di sekolah taman kanak kanak Jakarta
(Frobelschool) tahun 1907 ketika umurnya 4 tahun.

Pada tahun 1917, beliau melanjutkan pendidikanya di Tweede Inlandscheschool (Sekolah Angka Dua) dan selesai tahun 1917.

Kemudian tahun 1919, lulus ujian Klein Ambtenaar Examen (KAE, ujian untuk calon pegawai rendahan) dan melanjutkan pendidikan di Normaalschool (Sekolah Pendidikan Guru).

Awal Karir Bermusik

Awal karir bermusik WR. Supratman berkat peran dan dukungan kakak Iparnya W.M. Van Eldick. Sang kakak memberinya hadiah biola ketika WR. Supratman ulang tahun ke 17.

Lalu, bersama Van Eldick membentuk Grup Band Jazz Black And White, grup ini menjadi terkenal. Supratman juga memanfaatkan bakat bermusiknya untuk membuat lagu lagu bertema perjuangan, salah satu karyanya yang fenomenal yaitu Indonesia Raya, ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan Negara Republik Indonesia.

Kisah Hidup WR. Supratman :
Dari Musisi Suka Kencan dan Foya Foya Menjadi Wartawan

Band Jazz yang ia dirikan bersama kakak Iparnya, ternyata menjadi populer. Ketenarannya sebagai pemain biola, membuat WR.Supratman sering kencan dan foya foya dengan para sinyo Belanda.

Tapi kemudian kebiasaan ini dirubah. Ia mulai menyukai bacaan dan pidato pidato politik. Bidang politik membuat WR. Supratman ingin membuat lagu bertema perjuangan dan kebangsaan.

Sayangnya, berjam jam lagu perjuangan dibuat tidak juga selesai. WR. Supratman sadar, ia harus terjun langsung ketemu para tokoh pergerakan, agar bisa menciptakan lagu kebangsaan.

Maka, berbekal biola miliknya, WR. Supratman pergi ke Bandung, pusatnya pergerakan tokoh muda waktu itu. Sebelum sampai di kota kembang,  sempat singgah sebentar di Surabaya.  Berteman akrab dengan anggota anggota kelompok Studi Indonesia disana. Akhirnya ia terpengaruh semangat kemerdekaan.

Dari Musisi Menjadi Wartawan

WR. Supratman mengunjungi Cihami di akhir 1924 dan begitu kagum terhadap koran Koem Moeda. Inilah awal yang membuatnya tertarik menjadi wartawan. Ia pun melamar di surat kabar itu dan diterima sebagai jurnalis.

Diwaktu yang sama, WR. Supratman juga ikut kursus kader politik kelompok Studi Umum bentukan Sukarno. Sayangnya di koran Kaoem Moeda cuma sebentar, gajinya kecil tidak cukup untuk biaya hidup.

Lalu Supratman pindah di Biro Pers Alpena (Algemene Pers Niews Agency) sebagai  reporter sekaligus editor, juga cuma sebentar lantaran ekonomi perusahaan tak bagus.

Keuangannya lebih baik ketika  bekerja di surat kabar Sin Po. Disini, dia juga bisa mengenal tokoh pergerakan seperti Sumarso, M. Tabrani dan Sugondo Djojopuspito.

Tugas Liputan dan Membuat Lagu Indonesia Raya

Kongres Pemuda Indonesia pertama digelar 30 April sampai 2 Mei 1926. Supratman ditugasi untuk meliput kongres ini. Keinginan menciptakan lagu perjuangan muncul lagi setelah mendengar pidato sejumlah tokoh muda seperti Sumarto, Sumarno, Bahder Djohan, Paul Pinontoan dan M.Tabrani dalam kongres.

Ia pun bertekad membuat lagu kebangsaan  dan benar benar mewujudkannya. Setelah kongres selesai, Supratman menulis konsep lagu dalam not angka dan not balok yang terdiri 3 kuplet dengan bait ulangan dan iramanya 6/8. Lagu ini selesai dan dijuduli ‘Indonesia Raya’

Indonesia Raya Tampil Pertamakali

Kongres Pemuda II digelar pada 28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Supratman kembali meliput. Tapi kali ini tidak hanya ingin sekedar nulis berita, juga ingin menampilkan lagu ciptaanya, Indonesia Raya. Dia juga menyebarkan salinan lagunya ke tokoh tokoh pemimpin organisasi pemuda.

Pemimpin Kongres Pemuda Indonesia Kedua, Sugondo, mengizinkan lagu Indonesia Raya ditampilkan di jam istirahat. Tapi kemudian cuma boleh dibawakan dengan instrumen biola setelah membaca liriknya “bernada persatuan” ini membuat khawatir, takut kongres diboikot oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Jam istirahat, Supratman kemudian membawakan lagu Indonesia versi instrumental biola, peserta kongres terharu dibuatnya. Inilah pertamakali Indonesia Raya ditampilkan di masa penjajahan.

Penampilan Indonesia Raya Selanjutnya

Pada akhir Desember 1928, panitia kongres kedua dibubarkan. Disaat itu, lagu Indonesia Raya dinyanyikan pertamakali dengan paduan suara. Indonesia Raya juga dinyanyikan ketika pembukaan Kongres PNI tanggal 18-20 Desember 1929. Semua peserta kongres berdiri ikut bernyanyi

untuk menghormati Indonesia.

Lirik Lagu Meresahkan Pihak Belanda

Lagu Indonesia kian terkenal. Tentunya membuat penjajah Belanda kepanasan. Mereka resah kalau lagu ini bisa bangkitkan semangat kemerdekaan Indonesia. Maka, Belanda melarangnya dengan alasan  “mengganggu ketertiban dan keamanan.”

WR. Supratman selaku pencipta lagu ini ditahan. Ia ditanya kenapa liriknya “Merdeka, merdeka, merdeka,”. Namun segera ia dibebaskan setelah Pemerintah dikritik berbagai kalangan. Meski Supratman bebas, tapi lagu Indonesia Raya tidak boleh dinyanyikan secara terbuka.

Ciptakan Lagu Matahari Terbit dan Dipenjara Lagi

Selain lagu Indonesia Raya, Supratman juga menciptakan lagu berjudul Matahari Terbit, membuatnya kembali dipenjara oleh Pemerintah Kolonial Belanda. “Matahari Terbit” dianggap memuji Dai Nippon Jepang, yang bermusuhan dengan Belanda. Beruntung, Supratman dibebaskan dari tuduhan itu setelah dibantu kakak Iparnya, Van Eldik.

Setelah keluar dari penjara, Supratman sakit. Sebelum meninggal pada 17 Agustus 1938, ia sempat berkata kepada kakak Iparnya
Oerip Kasansengari.

“Mas, nasibku sudah begini. Inilah yang disukai  pemerintah Belanda. Biarlah saya meninggal, saya ikhlas. Saya sudah beramal, berjuang dengan caraku, dengan biolaku. Saya yakin Indonesia pasti merdeka.” Kata WR. Supratman.

Kondisi kesehatanya makin menurun, beliau akhirnya tutup usia pada 17 Agustus 1938 di Jalan Mangga No. 21 Tambak Sari Surabaya akibat gangguan jantung.  Dimakamkan di Pemakaman Umum Kapasan Jalan Tambak Segaran Wetan Surabaya. Tidak lebih dari 40 orang yang melayat.

Beliau diberi berbagai penghargaan atas jasa jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yaitu penghargaan perbaikan dan pemindahan makam, penghargaan anugerah Bintang Mahaputra Anumerta III (17 Agustus 1960).

Pada tanggal 20 Mei tahun 1971, ALM. WR. Supratman diberi gelar Pahlawan Nasional melalui  surat keputusan Presiden RI No.16.
Pada 19 Juni 1974, Presiden RI memberikan
anugerah Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama melalui Surat Keputusan Presiden RI No.017/TK/1974.

Biografi Penemu Baterai Alessandro Volta

Biografi Penemu Baterai Alessandro Volta


Dia adalah tokoh ahli fisika ternama dari Italia. Alessandro Volta diketahui merupakan ilmuwan penemu elemen Volta, cikal bakal elemen kering yang kemudian kita sebut baterai.

Alessandro Volta merupakan keluarga bangsawan, lahir di Como, Lombardia Italia pada tanggal 18 Februari tahun 1945.

Masa Kecil Suram, Bodoh dan Terbelakang

Meski lahir dari keluarga bangsawan, masa kecil Volta tidak seindah yang disangka. Ia dianggap anak bodoh dan terbelakang. Namun dia sosok yang tekun dan punya semangat tinggi.

Berkat ketekunannya, dia bahkan bisa melampaui kecerdasan teman sebaya. Bahkan, diusianya ke 14, Volta sudah punya keinginan kuat menjadi ahli fisika, yang kemudian terbukti di masa depan.

Perubahan dan Pencapaian

Volta akhirnya benar benar mewujudkan keinginannya. Dari bodoh dan terbelakang saat kecil, kini berhasil menjadi ilmuwan terhormat dan produktif.

Ada sejumlah penemuannya yang terkenal seperti pistol listrik, kondensator, eudimeter, dan lampu udara. Tak cuma itu, ia juga pernah menjadi guru besar dan juga terkenal sebagai seorang pengarang.

Cikal Bakal Penemuan Baterai

Pencapaiannya tak berhenti disana. Volta kemudian juga dikenal sebagai penemu baterai. Penemuannya ini berawal dari seorang temannya ahli fisiologi namanya Luigi Galvani.

Ceritanya, Galvani waktu itu tengah melakukan percobaan pada kaki katak diikat dengan kait tembaga, eksperimen ini dilakukan tahun 1786.

Ketika kaki katak menyentuh besi, otomatis kaki itu berdenyut. Galvani kemudian menyimpulkan daging katak mengandung listrik.

Tapi awalnya, kesimpulan Galvani tidak serta merta diterima Volta. Malah, Volta mencoba menyanggahnya dengan melakukan eksperimen sendiri untuk menguji kesimpulan temannya.

Dari hasil percobaannya pada tahun 1794 (sekitar 8 tahun setelah kejadian)Volta menyimpulkan bahwa muatan listrik yang dihasilkan bukan dari kaki katak tapi dari logam.

Dari sini, kemudian terjadi debat sengit pendukung Galvani dan pendukung Volta.

Tapi, perdebatan ini tak juga ketemu titik terang selama 6 tahun lamanya. Sampai tahun 1800, kemudian Volta berhasil menemukan baterai dan mengalahkan teori Galvani serta mengakhiri debat panjang selama ini.

Akhir Hayat

Alessandro meninggal dunia di tempat kelahirannya, Como Italia pada tanggal 5 Maret tahun 1827, pada umur 82 tahun.

Biografi Penemu Penisilin Alexander Fleming

Biografi Penemu Penisilin Alexander Fleming

Penemu Penisilin Alexander Fleming

Alexander Fleming merupakan ilmuwan berkebangsaan Skotlandia, Lahir pada 6 Agustus 1881 di kota Ayrshire.

Dia dikenal sebagai penemu antibiotik Penisilin yang uniknya dilakukan tak sengaja. Bagaimana kisahnya ?

Kisah Penemuan Penisilin

Kisah penemuan penisilin yang tak sengaja itu bermula ketika Alexander Fleming sedang liburan dua Minggu. Saat itu dia meninggalkan piring berisi bakteri Staphylococcus di bangku laboratoriumnya.

Waktu itu dia sedang menguji teori kesukaannya tentang lendir hidung yang punya efek antibakteri.

Sepulang liburan dan kembali ke laboratoriumnya, Alexander Fleming mendapati adanya lingkaran bening menyelubungi pertumbuhan jamur kuning kehijauan mengkontaminasi piring tak sengaja.

Tanpa sepengetahuannya, spora jenis Penicillium Natanum ternyata hinggap ke laboratorium mikologi yang lokasinya satu lantai dibawah laboratorium milik Alexander Fleming.

Ketika musim dingin, jamur di lingkaran itu tumbuh dan berkembang, saat suhu naik rupanya bakteri Staphylococcus tumbuh menutup permukaan piring.

Fleming kemudian menyimpulkan ternyata Penicillium Natatum bisa melepas zat kimia yang bisa hambat tumbuhnya bakteri.

Efek Penemuan

Penemuan tak sengaja ini berefek mengejutkan, merubah jalannya sejarah. Penisilin ini ternyata bisa dijadikan alat penghambat infeksi yang sangat manjur.

Penemuan Penisilin oleh Fleming juga telah mengubah cara menangani infeksi dan mengubah industri farmasi. Berkat penemuan Fleming, Industri Farmasi membuat penisilin sintetis skala besar yang digunakan untuk mengobati TBC, sifilis dan gangrene.

Penisilin Pada Perang Dunia II

Penisilin telah berkontribusi besar membantu mengobati penyakit yang diderita jutaan manusia saat perang dunia 2. Seperti penyakit sifilis, pneumonia, gonorrhea, jengkering, difteri, dan infkesi kelahiran bayi. Penemuan penisilin sangat penting bagi dunia medis modern.

Akhir Hayat

Alexander Fleming meninggal dunia akibat serangan jantung, pada tanggal 11 Maret 1995. Atas jasanya menemukan Penisilin, Fleming dimakamkan sebagai pahlawan nasional Inggris di Katedral St. Paul, London.

Penemu Laptop Adam Osborne

Penemu Laptop Adam Osborne

Adam Osborne : Biografi Adam Osborne penemu laptop



Adam Osborne merupakan tokoh penemu laptop. Ia seorang warga keturunan Inggris yang lahir di Thailand pada tahun 1939. Di usianya yang ke 11, bersama keluarganya kembali ke negara asalnya.

Pendidikan

Adam Osborne kuliah di Universitas Brimingham Inggris dan pada tahun 1961 meraih gelar sarjana muda di bidang teknik di Universitas tersebut. Lalu melanjutkan studinya di Universitas Dalware meraih gelar Ph.D di bidang yang sama.

Pekerjaan

Selesai kuliah, Adam sempat bekerja di perusahaan Shell Oil sebelum akhirnya memutuskan hengkang dan memilih menjadi penulis praktis tentang komputer.

Dari pekerjaannya sebagai penulis inilah, dia menemukan konsep komputer praktis yang bisa digunakan kapan saja dimana saja.

Waktu itu, belum ada perusahaan komputer yang memiliki konsep semacam itu. Adam pun mencurahkan energinya untuk mengembangkan konsep komputer temuannya.

Sebuah komputer portabel gampang digunakan, menarik dan kuat, yang merupakan cikal bakal laptop yang kita kenal sekarang.

Kerjasama dengan Lee Felsenstein : Penemu Papan Sirkuit Untuk Teknologi Prosesor

Pada tahun 1980, Adam bekerjasama dengan Le Felsenstein, yang saat itu sedang merancang papan sirkuit untuk teknologi prosesor.

Adam meminta Le Felsenstein untuk membuat sebuah komputer portabel, yang bisa ditaruh dibawah tempat duduk pesawat terbang.

Le Felsenstein mulai merancang komputer sesuai spesifikasi yang diajukan Adam. Hasilnya, tercipta sebuah komputer dengan berat hanya 24 pound, display 52 kolom terangkum dalam layar sebesar 5 inci.

Komputer itu memiliki 2 disk Drive dan sebuah tabung pelindung. Felsenstein menyimpan informasi satu layar penuh didalam memori agar bisa memenuhi kebutuhan display berukuran kecil.

Komputer itu juga  diberi tombol tombol untuk memudahkan pengguna menggulung layar memori yang tampak pada display.

Pencapaian

Ketika hardware komputer ini selesai dibuat. Adam lalu menghubungi sejumlah pengembang software. Adam membuat perjanjian dengan mereka untuk menyediakan bahasa BASIC dan CBASIC, pengolah kata Wordstar, serta program pengolah data SuperCalc.

Dari hasil kolaborasi dengan penyedia softaware, akhirnya terwujudlah sebuah komputer portabel karya Osborne, yang kemudian dinamai dengan namanya, Osborne 1. Osborne 1 adalah komputer portabel pertama, beratnya 12 Kg.

Komputer ini dijual melalui perusahaan Osborne Computer Corporation milik Adam. Setiap bulan, Osborne 1 terjual hampir 10.000 ribu unit.

Bangkrut

Sayangnya, perusahaan Osborne bangkrut, kabarnya, karena kalah saing dengan dua perusahaan raksasa teknologi. Yaitu Apple yang meluncurkan komputer portabel model IIc dan IBM yang juga meluncurkan IBM PC Convertible di tahun 1986.

Meninggal

Adam Osborne meninggal dunia pada tanggal 25 Maret tahun 2003 di Kodiakanal India Selatan, setelah menderita penyakit otak cukup lama.

Penghargaan

Meski komputer karyanya kalah saing dan perusahaanya bangkrut. Namun Adam Osborne dikenang dunia sebagai tokoh yang pertamakali menemukan komputer portabel yang kita kenal sebagai laptop.

Biografi bung Karno Sang Proklamator

Biografi bung Karno Sang Proklamator

Biografi Soekarno Sang Proklamator

Ir. Soekarno adalah tokoh proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia. Disapa juga dengan nama Bung Karno dan dijuluki Putra Sang Fajar, lantaran lahir ketika fajar menyingsing.

Awalnya,namanya adalah Koesno Sosrodihardjo. karena sakit sakitan, ganti nama menjadi Soekarno.

Soekarno lahir di Surabaya pada tanggal 6 Juni 1901 dan wafat tanggal 21 Juni di Jakarta tahun 1970.

Bapaknya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo,seorang guru.Sedangkan Ibunya, Ida Nyoman Rai merupakan bangsawan Bali. Kedua orang tua Soekarno bertemu ketika bapaknya menjadi guru di Pulau Dewata.

Tinggal sebentar di Blitar dengan kedua orang tuanya, Soekarno kemudian pindah ke Surabaya untuk menamatkan sekolah dasar. Di Surabaya tinggal dirumah Haji Oemar Said Tjokroaminoto, pendiri Sarekat Islam.

Setelah tamat SD,melanjutkan di HBS (Hoogere Burger School), lulus tahun 1920. Lalu melanjutkan pendidikan di
Technische Hoogeschool (THS) Bandung. THS merupakan cikal bakal Institut Teknologi Bandung, Bung Karno lulus tanggal 25 Mei tahun 1926 dengan gelar Ir.

Lulus dari THS, bersama Ir. Anwari, mendirikan Biro Insinyur tahun 1926.
Bung Karno juga aktif di berbagai organisasi selama di Bandung dan  mendirikan partai Nasional Indonesia (PNI) 4 juli 1927.

PNI sendiri merupakan partai nasionalis, didirikan untuk tujuan kemerdekaan Indonesia. Penjajah tidak senang dengan perjuangan Soekarno, sehingga dia dijebloskan di penjara Sukamiskin  pada 29 Desember 1929.

Setelah bebas, beliau berulangkali dipenjara. Namun tetap teguh memperjuangkan kemerdekaan bangsanya.

Cukup panjang dan berliku perjuanganya sampai akhirnya bangsa Indonesia benar benar merdeka pada 17 Agustus 1945.

Sebelum memproklamasikan kemerdekaan, bung Karno sudah merancang dan menyampaikan gagasan dasar negara Pancasila di sidang BPUPKI 1 Juni 1945.

Sepak terjang Soekarno tidak cuma memperjuangkan bangsanya. Juga aktif membela perjuangan bangsa terjajah di berbagai dunia. Beliau mengorganisasi bangsa bangsa dari Asia, Afrika dan Amerika Latin membentuk negara Non Blok. Gerakan 

Gerakan Non Blok ini lahir dari konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung.

Bung Karno punya tiga istri selama hidupnya dan dikarunai 8 anak, menurut sumber kepustakaan Presiden Presiden Indonesia.

Istri pertama bernama Fatmawati. Melahirkan Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh.  Istri keduanya bernama Hartini. Melahirkan Taufan dan Bayu. Sedangkan istri ketiganya yakni Ratna Sari Dewi yang berdarah Jepang, melahirkan Kartika.

Setelah terjadi gejolak politik akibat pemberontakan G-30-S/PKI yang banyak tewaskan perwira TNI, Bung Karno menyerahkan jabatan Kepresidenannya.

Bung Karno wafat pada tanggal 21 Juni tahun 1970 di RSPAD lantaran kondisi kesehatanya terus menurun. Beliau dimakamkan di dekat makam ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai di Blitar Jawa Timur.

Biografi Bung Hatta, Proklamator Hobi Baca

Biografi Bung Hatta, Proklamator Hobi Baca

Bung Hatta : Biografi Bung Hatta, Proklamator, Wakil Presiden Pertama RI, ekonom hobi baca

Biografi Singkat Bung Hatta

Bung Hatta adalah wakil presiden pertama Republik Indonesia, pejuang, pahlawan nasional dan digelari bapak koperasi. dikenal juga sebagai sosok cerdas sejak muda yang hobi baca dan gemar koleksi buku. Berikut biografi singkatnya.

Dr.(HC) Drs. H. Mohammad Hatta, memiliki nama lahir Mohammad Attar. Kelak lebih dikenal sebagai bung Hatta. Lahir pada 12 Agustus 1902 di Fort de Kock Hindia Belanda (Saat ini bukit tinggi Sumatera Barat Indonesia).

Ayahnya bernama Muhammad Djamil dan ibunya Siti Saleha. Hatta berasal dari keluarga ulama Minangkabau. Ayahnya meninggal ketika ia masih umur 7 bulan.  Kemudian ibunya  menikah lagi dengan seorang pedagang asal Palembang dan melahirkan 4 anak, semuanya perempuan.

Bung Hatta memperistri seorang perempuan namanya Rahmi Rachim. Dari pernikahanya, dikaruniai 3 anak perempuan. Anak pertama bernama Meutia Farida Hatta, anak keduanya Gembala Rabi’ah Hatta dan anak terakhir, Halida Nuriah Hatta.

Bung Hatta wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Dimakamkan di TPU Tanah Kusir dengan upacara kenegaraan.

Masa Kecil dan Pendidikan

Sejak kecil Hatta berada di lingkungan keluarga taat beragama (Islam). Kakeknya dari pihak bapak, merupakan ulama Minangkau pendiri Sirau Batu Hampar.

Pendidikan formal pertamanya di sekolah swasta, itupun hanya 6 bulan. Lalu pindah ke sekolah rakyat dan sempat satu kelas dengan kakaknya, Rafiah. Di sekolah ini juga tidak sampai tamat, cuma tiga semester.

Kemudian pindah lagi ke Europeesche Lagere School (ELS), sampai tahun 1913. ELS sekarang SMA N 1 Padang. Lulus dari ELS, melanjutkan studi di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs).

Sejak di MULO, Hatta mulai tertarik dan aktif berorganisasi. Ia tergabung dalam Jong Sunatranen Bond cabang Padang, ditunjuk sebagai bendahara.Juga sering datang ke pertemuan politik. Tokoh politik idolanya kala itu adalah Abdul Muis.

Lulus dari MULO, studinya dilanjutkan di Handels Hogeschool Belanda (sekarang namanya Universitas Erasmus Rotterdam).

Hobi Baca, Kolektor Buku

Sejak muda Hatta hobi baca dan di usia 16 tahun, sudah menjadi kolektor buku. Bahkan saat menjadi mahasiswa di Belanda, ia punya buku paling banyak dibanding mahasiswa lainya.

Buku buku yang dikoleksi beragam tema. Mulai dari buku politik, sastra, hukum, ilmu ekonomi, sosiologi, antropologi, tata negara, sejarah dan masih banyak lagi.
Hatta selalu menata rapi buku yang dimiliki.

Saat menjabat wakil Presiden, dia memiliki ruang khusus untuk buku bukunya. Dan ketika mundur dari jabatanya, ruang perpustakaanya bahkan lebih besar ketimbang saat menjabat.

Sangking cintanya kepada buku,mempekerjakan ahli perpustakaan, namanha Gustav Apituley, orang Ambon agar buku bukunya dikelola dengan baik.

Menjadi Bagian Perhimpunan Indonesia (PI)

Sambil studi di Economiache Higeschool Belanda. Hatta juga mulai aktif berorganisasi. Ia masuk ke Perhimpunan Indonesia (PI). sebelumnya bernama Indonesische Vereniging).


Mulanya, ini adalah organisasi sosial. Namun berubah menjadi organisasi politik. Selain itu, dia mengelola majalah namanya Indonesia Merdeka (Sebelumnya bernama Hindia Putera).

Sempat tak aktif beberapa lama di PI karena ingin fokus pada pendidikan. Hatta kembali terjun ke organisasi ini dan malah menjadi pemimpin.

Ketemu Tokoh PKI, Dipenjara di Belanda


Hatta sempat didatangi Semaun, tokoh PKI 1926 di Belanda. Semaun menawari PI dibawah pimpinan Hatta menjadi pemimpin pergerakan nasional. Kemudian, dibentuklah sebuah perjanjian namanya Konvensi Semaun-Hatta. Hal ini membuat Pemerintah Belanda meradang.

Pada tanggal 25 September 1926, Hatta bersama Madjid Djojohadiningrat, Ali Sastroamidjojo dan Nazir Datuk Pamuntjak ditangkap Pemerintah Belanda.

Mereka dijebloskan ke penjara Rotterdam selama tiga tahun atas tuduhan terlibat partai terlarang yang dikaitkan Semaun dan PKI. meski Hatta bukan komunis. Tuduhan lainya adalah dianggap menghasut untuk menentang kerajaan Belanda.

Bung Hatta menolak seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya dengan pidatonya yang terkenal yakni Indonesie Vrij (Indonesia merdeka).Pidato itu ia bacakan saat sidang kedua kasusnya digelar yakni pada 22 Maret 1928. Akhirnya, Hatta dan ketiga temannya dibebaskan oleh Mahkamah Agubmng di Den Haag dari semua tuduhan.

Bung Hatta menolak seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya dengan pidatonya yang terkenal yakni Indonesie Vrij (Indonesia merdeka).Pidato itu ia bacakan saat sidang kedua kasusnya digelar yakni pada 22 Maret 1928. Akhirnya, Hatta dan ketiga temannya dibebaskan oleh Mahkamah Agubmng di Den Haag dari semua tuduhan.


Dari Belanda Kembali ke Indonesia

Setelah menyelesaikan studi di Belanda, Hatta pulang ke Indonesia. Di tanah air, sibuk menulis berbagai artikel tentang ekonomi dan politik serta aktif dalam pergerakan politik kemerdekaan.

Beberapa tulisan politiknya membela Soekarno yang kala itu ditahan dan diasingkan Pemerintah Kolonial Belanda ke Ende Flores. Setelah Soekarno diasingkan, Pemerintah Belanda mengalihkan fokus untuk “meringkus” beberapa tokoh politik Indonesia.

Termasuk Hatta, Sutan Sjahrir, Bondan, Burhanuddin, dan beberapa tokoh lainnya. Hatta dipenjara di Glodok dan Cipinang hampir setahun, lalu diasingkan ke Boven Digul Papua pada 1935.

Di pengasingan, Hatta menulis artikel untuk surat kabar Pemandangan, demi memenuhi kebutuhan hidup.

Pada Januari 1936, Hatta dan kawan kawan dipindah ke Banda Neira, di pengasingan yang baru ini Hatta bertemu beberapa tokoh seperti Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Mr. Iwa Kusumasumantri.

Kedatangan Jepang dan Menolak Tawaran Jabatan

Sekitar tahun 1941, Jepang mulai masuk Indonesia. Belanda khawatir kalau tahanan politik, termasuk Hatta, bekerjasama dengan Jepang, sehingga Belanda memindahkan para tahanan ke Australia.

Beruntung, Hatta dan Sjahrir hanya dipindah ke Sukabumi, 3 Februari 1942. Sementara tahanan lain tetap dilarikan ke negeri Kanguru. Bahkan Hatta malah ditawari jabatan penting oleh Jepang, namun ditolak. Hatta hanya ingin negaranya merdeka, bukan jabatan.

Pada tanggal 9 Agustus 1945, Hatta, Soekarno dan KRT Radjiman Wedyodiningrat, ke Dalat Vietnam untuk dilantik sebagai ketua dan wakil ketua PPKI oleh Panglima Jepang untuk Asia Tenggara, Jenderal Terauchi. Pelantikan ini terkait persiapan kemerdekaan Republik Indonesia.

Diculik ke RengasDenglok

Sehari sebelum proklamasi, yakni tanggal 16 Agustus 1945 Soekarno dan Hatta diculik golongan pejuang nasionalis muda. Mereka mendesak Soekarno-Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun akhirnya deklarasi kemerdekaan jatuh pada 17 Agustus 1945.

Jadi Wakil Presiden dan Mengundurkan Diri

Sehari setelah proklamasi kemerdekaan, Bung Hatta diangkat jadi wakil Presiden Indonesia pertama, mendampingi Presiden Soekarno. Selama menjabat, dia masih aktif ceramah di berbagai perguruan tinggi.


Bung Hatta juga mengadakan Kongres Koperasi pertama, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. atas jasanya, beliau diangkat sebagau Bapak Koperasi Indonesia.

11 tahun menjabat, Pada tanggal 30 November 1956, Bung Hatta resmi mengundurkan diri sebagai wakil Presiden dan disetujui DPR. Setelah mundur, kegiatan sehari hari Hatta menulis buku dan mengajar.

Wafat dan Penghargaan

Beliau Wafat pada tanggal 14 Maret 1980 di rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta setelah 11 hari dirawat disana dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir dengan upacara kenegaraan.

Atas jasa jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Bung Hatta mendapat gelar pahlawan proklamator pada tanggal 23 Oktober tahub 1986 melalui Keppres No 81/TK/1986, bersamaan dengan Bung Karno.
Pada 7 November 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Hatta. 

Biografi Al-Kindi, intelektual Muslim dan Filsuf Islam Pertama

Biografi Al-Kindi, intelektual Muslim dan Filsuf Islam Pertama

Biografi Alkindi : Biografi Al Kindi, intelektual muslim dan filsuf dari kalangan Islam yang pertama


Al-Kindi, intelektual Muslim dan Filsuf Islam pertama. Lahir 801 dan Wafat 873 M.

Nama lengkapnya Abu Yusuf Ya`qub ibn Ishaq ibn Shabbah ibn Imran ibn Isma`il ibn Muhammad ibn al-Asy’ath ibn Qais al-Kindi Arab.

Beliau telah banyak menerjemahkan sekaligus memperbaiki terjemahan berbagai karya filsuf Yunani ke bahasa Arab. Alkindi dikenal ahli bahasa Yunani.

Pada masa itu, intelektual muslim memang sedang berusaha menerjemahkan secara besar besaran karya pemikir Yunani ke bahasa Arab.

Semasa hidup, Al Kindi telah menulis hampir seluruh ilmu pengetahuan yang tengah berkemnang waktu itu.

Dari berbagai ilmu yang dikuasai, beliau menaruh perhatian khusus pada matematika. Sebab menurutnya, matematika merupakan pembuka atau mukkadimah bagi yang akan belajar filsafat.Tanpa matematika, tidak bisa menjadi ahli filsafat.

Matematika yang dimaksud Al Kindi, meliputi ilmu geometri, astronomi, harmoni dan bilangan.

Berkat pandangan dan wawasan keilmuwan yang luas, Al Kindi kemudian diangkat menjadi ahli istana dan guru putra Mahkota Khalifah al-Mu’tasim.

Pemikiran Al Kindi : Paduan
Filsafat dan Agama

Al Kindi disebut sebut sebagai orang Islam pertama yang berusaha memadukan filsafat dengan agama, antara wahyu dan akal. Baginya keduanya tidak bertentangan, sebab merupakan ilmu mengenai kebenaran.

Al Kindi berpandangan bahwa kebenaran itu tunggal, tak banyak. Filsafat dan agama yang dipadukan Al Kindi, yakni mengenai Ketuhanan, Keesaaan Tuhan serta keutamaan berbagai ilmu lain. Semua ini mengajarkan yang bermanfaat dan menjauhkan dari yang mudarat.

Filsafat Ketuhanan

Filsafat Al Kindi tentang Ketuhanan, meyakini bahwa Tuhan adalah Esa, pencipta semesta alam sehingga bukan bagian dari alam, tak tersusun bentuk dan materi.  Tuhan adalah kebenaran pertama dan tunggal.

Filasafat Jiwa dan Akal

Al Kindi juga berfilsafat tentang jiwa. Beliau berusaha membahas jiwa berdasarkan filsafat Yunani 

yang dipadu dan diselaraskan sesuai ajaran Islam. Selain itu, beliau juga berfilsafat tentang daya pikir, yakni akal. akal menurutnya terbagi tiga, yaitu akal potensial, akal yang keluar dari sifat potensial dan aktual, serta akal yang sudah mencapai tingkat kedua dari aktualitas.

Karya Karya Al-Kindi

Sepanjang hidupnya, Al Kindi telah membuat banyak karya. Dari keterangan Ibn al Nadim, Al Kindi menulis sebanyak 241 tentang filsafat, matematika, logika, ilmu jiwa, hingga musik dan masih banyak lagi. Namun sayangnya, buku bukunya tentang filsafat banyak yang hilang.

Beberapa daftar karya Al Kindi yang diketahui diantaranya :

Kitab al-Falsafah al-Dakhilat wa al-Masa’il al-Manthiqiyyah wa al Muqtashah wa ma fawqa al-Thabi’iyyah.

Kitab Al-Kindi ila Al-Mu’tashim Billah fi al-Falsafah al-Ula

Kitab fi Ibarah al-Jawami’ al Fikriyah

Risalah al-Hikmiyah fi Asrar al-Ruhaniyah.

Risalah fi al-Ibanah an al-‘illat al-Fa’ilat al-Qaribah li al-kawn wa al-Fasad.

Kitab fi Ma’iyyah al-‘ilm wa Aqsamihi

Risalah fi Hudud al-Asyya’ wa Rusumiha.

Risalah fi Annahu Jawahir la Ajsam

Kitab fi Annahu la Tanalu al-Falsafah illa bi ‘ilm al-Riyadhiyyah.

Kitab fi Qashd Aristhathalis fi al-Maqulat.

Itulah biografi Al Kindi, intelektual muslim dan filsuf Islam pertama.

Biografi Abdul Malik bin Quraib, Sarjana Muslim Pertama Pengkaji Zoologi

Biografi Abdul Malik bin Quraib, Sarjana Muslim Pertama Pengkaji Zoologi

Biografi: Biografi Abdul Malik bin Qurain, sarjana muslim pertama pengkaji zoologi

Abdul Malik bin Quraib Al Asma’i lahir di Basrah Irak tahun 789 Masehi, dan wafat pada 831 Masehi di kota kelahiranya.

Merupakan seorang ilmuwan, sekaligus sarjana muslim pertama yang mengkaji ilmu tentang binatang (zoologi) dan ilmu alam. Serta, menyusun sajak.

Beliau merupakan satu dari tiga anggota ternama dari Bsra sekolah filogi Arab dan bergabumg dengan
Kekhalifahan Abbasiyah Harun al-Rasyid di Baghdad, menjadi tutor untuk putra Khalifah.

Pengetahuanya tentang bahasa Arab Klasik begitu luas. Beliau punya banyak koleksi karya karya dari penyair Arab Pra Islam.

Abdul Malik bin Quraib Al Asma’i juga menulis sebuah antologi berjudul  Al-Asma ʿ īyāt. Kumpulan puisi ini bertema sedih dan kebangkitan.

Selain itu, menurut berbagai sumber, Abdul Malik bin Quraib Al Asma’i menghasilkan sekitar 60 karya. Kebanyakan karyanya membahas tentang hewan, tumbuhan, membahas karya sastra pra Islam, hingga adat istiadat. Karya beliau lainya kemudian disusun oleh para murid muridnya.

Nama Abdul Malik bin Quraib Al Asma’i semakin terkenal setelah menulis berbagai karya mengenai zoologi. Meski demikian, beliau adalah orang yang sederhana dan saleh.

Karyanya yang populer kala itu yakni kitab Al Khail yang membahas tentang hewan kuda dan jitab Al Ibil membahas tentang unta.

Karya lainya yakni Kitab ash-Sha’ dan kitab Al Wuhush, masing masing membahas tentang hewan liar dan kambing. Kemudian, beliau juga menulis karya terakhirnya ‘Kitab Khalq al Insan, yang mengkaji tentang anatomi manusia.

Di masa Kekhalifahan Umayah, karya karya Abdul Malik bin Quraib Al Asma’i
begitu populer dan dijadikan rujukan banyak ilmuwan kala itu. Bahkan kitabnya masih menjadi rujukan para ilmuwan Austria hingga abad ke 19 Masehi.

Biografi Albert Camus, Penulis sastra Barat Modern Ternama dan Moralis Besar

Biografi Albert Camus, Penulis sastra Barat Modern Ternama dan Moralis Besar

Albert Camus : Biografi Albert Camus, Sastrawan dan Moralis Besar


Albert Camus adalah penulis besar dalam dunia sastra Barat modern. Lahir tanggal 7 November 1913 di Drean (kemudian namanya Mondovi), Algeria Prancis. Meninggal 4 Januari 1960, setelah kecelakaan mobil.

Camus lahir dari ayah berdarah Perancis dan Ibunya berdarah Spanyol. Ayahnya meninggal tahun 1914 dalam perang dunia pertama saat Camus masih kecil.

Sejak kecil, Camus telah akrab dengan kekurangan dan kemiskinan. Ketika remaja, terpaksa kerja serabutan. Mulai dari jadi pegawai bengkel, tutor privat hingga jadi asisten di Institut meteorologi.

Beruntung, ia bisa kuliah di perguruan tinggi Algiers dan jadi anggota tim sepak bola di kampusnya.
Namun, keluar dari klub lantaran mengidap TBC.

Pada 1935,Camus akhirnya menyelesaikan studi filosofi dan peroleh gelar sarjananya. Setahun kemudian, berhasil mendapatkan gelar setara master, ia membuat tesis berjudul Neo-Platonisme et Pensee Chretienne.

Bersamaan dengan studi pendidikan formal setingkat sarjananya selesai, Camus mendirikan  Theatre du Travail ( lalu tahun 1937 namanya diubah jadi Theatre de l’Equipe). 

Sejak kuliah, Albert Camus menjadi pendukung partai Komunis Prancis. Alasanya,ingin ikut berjuang untuk kesetaraan antara warga Eropa dan pribumi Algeria, tempat kelahiranya.

Tapi partai Komunis mengeluarkanya dari keanggotaan pada 1937,lantaran diduga terlibat dalam Algerian People’s Party yang tidak sejalan dengan tujuan partai komunis Perancis. 

Di tahun tahun selanjutnya (1948) Camus mulai kenalan dengan pemikiran dan ideologi anarkisme dari tokoh bernama Andre Prudhommeaux dan partainya yakni Ikatan Pelajar Anarki.

Pemikiran anarkisme membuatnya mendukung terang terangan pergolakan di Jerman Timur tahun 1953. Dukungan ini disampaikan lewat berbagai tulisanya di surat kabar seperti Solidaridad Obrera, La Revolution Proletarienne dan  Le Libertaire.

Albert Camus menikah dengan Simone Hie, sayangnya tidak bertahan karena keduanya tidak saling setia.

Camus menikah lagi tahun 1940 dengan seorang bernama Francine Faure, ahli matematika sekaligus pianis. Dari pernikahanya, punya sepasang anak kembar yaitu Catherine dan Jean.

Namun, disaat sama hingga lahirnya buah hati, Camus selingkuh dengan artis terkenal waktu itu, namanya Maria Casares.

Ketika awal perang dunia dua, Camus bersikap netral, tidak memihak negara manapun. Tapi akhirnya menjadi anti Jerman setelah rezim Nazi mengeksekusi Garbiel Perri. Namun ia juga menentang keras Amerika Serikat yang membom Hiroshima dan Nagasaki.

Menjelang akhir perang dunia dua 1945, Camus merampungkan dua buku karya pertamanya, yakni The Stranger dan The Myth of Sisyphus. Kelak, buku ini menjadi sangat terkenal dalam dunia sastra barat modern.

Pada 1948, Camus dekat dengan filsuf sekaligus budayawan ternama Jean-Paul Sartre, dimulai sekitar 1948.
Kedekatan ini membuat banyak yang mengaitkan persamaan pandangan Camus dengan teori Sartre. Namun sebenarnya kedua tokoh ini berbeda pemikiran.

Albert Camus mengabdikan diri sepenuhnya untuk hak asasi manusia sejak pertengahan abad 20. Camus menyuarakan kemanusiaan serta memprotes berbagai isu pelanggaran HAM di berbagai belahan dunia.

Atas dedikasi dan karya karyanya, Camus diberi penghargaan Nobel untuk bidang sastra. Sebuah penghargaan paling bergengsi di dunia.

Karya karya Albert Camus dianggap paling besar pengaruhnya bagi lahirnya aliran baru filsafat, yakni absurdisme. Pemikiran filsafat dan karya sastranya sendiri banyak dijumpai di beberapa karyanya, di berbagai surat kabar, hingga di pementasan drama. Membuatnya digelari sebagai seorang moralis besar.

Biografi Al Hallaj, Tokoh Sufi yang Dihukum Mati

Biografi Al Hallaj, Tokoh Sufi yang Dihukum Mati

Ilustrasi : Ilustrasi Al Hallaj dihukum mati

Tokoh Sufi yang dihukum mati

Al Hallaj dikenal sebagai seorang sufi.
Nama lengkapnya Mughits Husain bin Mashur Al Hallaj. Lahir di Baidha Persia pada tahun 244 H/ 858 M.

Di usianya yang masih belia, sudah menghapal Al-Quran dan tafsirnya, belajar tata bahasa arab dan teologi. Beliau juga berguru kepada Sahl al Tsauri, seorang sufi terkenal kala itu.

Setelah belajar dengan Sahl al Tsauri, Al Hallaj pergi ke Bashrah, berguru kepada Amar ibnu Usman al- Makki, yang juga sufi ternama dizamanya.

Selanjutnya, pada 264 Hijriah/878 Masehi. Pergi ke Baghdad, belajar pada seorang sufi namanya Junaid al Bagdadi.

Al Hallaj dikenal sebagai sufi yang suka mengembara. Mulai dari India, Asia Tengah hingga ke Cina. Sehingga banyak kenalan dan berguru pada sufi sufi ternama.

Pengembaraan dan pertemuanya dengan banyak sufi membentuk pendirian dan keyakinan keagamaannya makin kokoh.

Ketika Al Hallaj berusia 53 tahun, beliau
telah menjadi perbincangan ditengah cendekiawan muslim waktu itu. Hal ini lantaran Al Hallaj dianggap agak berbeda dari pandangan kebanyakan sufi dengan konsep tasawufnya yaitu
al-hulul.

Al Hallaj dikenal sebagai sufi yang bersyair. Syair syair kesufianya menggugah keimanan.

Seiring waktu, penentang konsep tasawuf dari Al Hallaj mulai muncul. Seperti dari ulama fiqih ternama yakni
Ibn Daud al-Asfahani, menyatakan ajaran Al Hallaj sesat, sehingga Al Hallaj dipenjara.

Setahun di penjara, Al Hallaj kabur dibantu seorang penjaga tahanan yang simpatik terhadapnya lantaran murninya kehidupan beliau selama dalam tahanan.

Al Hallaj melarikan diri ke Sus, sembunyi empat tahun disana dan pendirianya tidak berubah. Namun tahun 903 Masehi, tertangkap lagi dan dipenjara delapan tahun, pendirianya tetap kokoh.

Selanjutnya, pada 901 masehi, Al Hallaj disidang oleh para ulama dibawah kerajaan Bani Abbasyiah. Sidang itu memutuskan Al Hallaj dihukum mati.

Sebelum eksekusi, Al Hallaj dicambuk, dipukul dan disalib tanpa mengeluh sakit. Kedua kaki dan tangannya dipotong, kemudian kepalanya dipenggal.

Sebelum dipenggal, Al Hallaj sempat sholat dua rakaat. Potongan tubuhnya ditaruh di pintu gerbang kota Baghdad.

Selain karena tuduhan ajaran sesat, alasan penangkapan dan pemenggalan Al hallaj diduga bermuatan politis. Beliau dikaitkan dengan aksi pemberontakan kaum Syiah Ismailiyah,  yang waktu itu menentang kekuasaan Abbasyiah yang Sunni.

Ajaran Al Hallaj

Ajaran Al Hallaj yang terkenal adalah Al Hulul. (turun, menetap inkarnasi)”. Menurut istilah, Al Hulul merupakan sebuah faham teologi yang menyatakan bahwa tubuh tubuh manusia tertentu dipilih oleh Tuhan untuk mengambil tempat di dalamnya, setelah sifat-sifat kemanusian dalam tubuh itu dilenyapkan.

Paham ini awalnya muncul dari pemikiran bahwa Tuhan melihat dirinya sendiri. Berdialog tanpa huruf dan tanpa bunyi dengan diri Nya.

Menurut Al Hallaj, Tuhan hanya melihat kemuliaan dan ketinggian Zat-Nya. Karena Cinta Tuhan, membuat terwujudnya sesuatu, yaitu Adam. Setelah Adam tercipta, Tuhan mengagungkan, memuliakan dan mencintai ciptaan Nya itu. Artinya, Tuhan ada di dalam diri Adam. Hal ini menurut Al Hallaj, di dalam diri Adam (manusia) terdapat sifat ke Tuhanan.

Biografi Al Farabi, Ilmuwan Menguasai 60 Bahasa

Biografi Al Farabi, Ilmuwan Menguasai 60 Bahasa

Al Farabi dikenal tekun belajar dan cerdas. Beliau banyak mempelajari berbagai ilmu. Mulai dari ilmu agama, bahasa (arab, persi, turki). Juga mempelajari berbagai ilmu lainya seperti filsafat, matematika, etika, logika, ilmu politik hingga musik.

Dua karyanya yang terkenal yakni
Uyun al-Masa’il (Pokok-pokok Persoalan) dan al-Jam’u Baina Ra’yi al-Hakimaini (Mempertemukan Dua pandangan Plato dan Aristoteles)

Filsafat Kenegaaran Al Farabi

Al Farabi juga berfilsafat tentang negara. Dalam pandangan filsafat kenegaraan, beliau membagi negara menjadi lima bentuk. Berikut pembagian itu :

1. Negara Utama (al-Madinah al-Fadilah)

Negara utama yakni negara yang rakyatnya bahagia. Negara semacam ini dipimpin para nabi dan diteruskan para filsuf.

2. Negara Orang-Orang Bodoh (al-Madinah al-Jahilah)

Negara orang orang bodoh, merupakan negara yang penduduknya tidak bahagia, tidak mengenal kebahagiaan.

3. Negara Orang-Orang Fasik (al-Madinah al-Fasiqoh)

Negara Orang-Orang Fasik menurut Al Farabi, merupakan sebuah negara yang penduduknya bahagia tapi kelakuan mereka sama dengan rakyat di negara orang bodoh.

4. Negara yang Berubah-Ubah (al-Madinah al-Mutabaddilah)

Menurut Al Farabi, di negara berubah-ubah, mulanya rakyatnya beradan dan berpikir layaknya negara utama. Tapi mengalami kerusakan.

5. Negara Sesat (al-Madinah al-Dallah)

Negara sesat menurut filsafat Al Farabi adalah negara yang diperintah oleh pemimpin yang mengklaim memperoleh wahyu. Pemimpin itu menipu rakyat dengan ucapan dan tindakanya.

Kontribusi Al Farabi untuk perkembangan filsafat Islam begitu besar. Beliau menguasai 70 bahasa dan menguasai berbagai bidang keilmuan.

Ketika terjadi pergolakan politik di Baghdad tahun 914 Masehi. Al Farabi mengungsi ke Alepo Suriah. Disana, beliau memperoleh perlindungan dari Sultan Saifuddaulah, penguasa dinasti Hamdani sampai akhir hidup.

Biografi Al Ghazali, Imam Besar Bergelar Hujjatul Islam

Biografi Al Ghazali, Imam Besar Bergelar Hujjatul Islam

Al Ghazali : Biografi Al Ghazali, Imam Besar Bergelar Hujjatul Islam


Berikut biografi singkat Al Ghazali, ahli tasawuf, imam besar bergelar Hujjatul Islam.

Nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad Al Ghazali.  Dikenal dengan Imam Al Ghazali.

Beliau lahir di kota Thus Kurasan, bagian dari wilayah Persia tahun 450H / 1085M.

Sejak kecil, Al Ghazali hidup sendiri, sebab kedua orang tuanya telah wafat. Sebelum ayahnya wafat, Al Ghazali dititipkan di Nisapur ke teman ayahnya seorang ahli tasawuf, disana Al Ghazali hidup dan dididik berbagai ilmu.

Di Durjan, beliau belajar bahasa arab dan ilmu fikih. Selesai belajar di Durjan, pindah ke Nisapur, tak jauh dari Thus. Disana, belajar ilmu agama dan ilmu umum kepada Imam Al Harammain. Juga belajar banyak hal mengenai ilmu kalam dan logika.


Perjalanan Menimba Ilmu

Setelah banyak menimba ilmu di Nisapur. Al Ghazali menuju Baghdad yang waktu itu pusat peradaban dunia. Disana, mengajar dan namanya mulai banyak dikenal. Banyak yang ingin belajar kepadanya.

Seiring waktu, nama Al Ghazali makin populer sampai terdengar oleh perdana menteri Nirsam Al Mulk, dari pemerintahan dinasti Seljuk.

Tahun 484 Hijriah, ketika usia Al Ghazali 34 tahun. Perdana menteri mengangkatnya menjadi guru besar di universitas Nirzhamiyyah.

Nama Imam Al Ghazali pun makin dikenal, di Irak, Persia hingga ke seluruh dunia.

Kedudukan dan popularitas tinggi,  membuat Al Ghazali mengalami pertentangan batin hingga membuatnya sakit parah selama dua bulan.

Seorang tabib yang ingin menolong beliau mengatakan, penyakit ini datangnya dari diri sendiri dan yang bisa menyembuhkanya hanya beliau sendiri.

Imam Ghazali memahami yang disampaikan sang tabib. Beliau berupaya menyembuhkan diri dan terus berdoa siang malam kepada Allah hingga penyakit yang diderita sembuh.

Setelah sembuh, beliau meninggalkan seluruh kemewahan, popularitasnya, bahkan juga meninggalkan keluarganya.

Tahun 489 Hijriah, Imam Al Ghazali hijrah ke Damaskus Suriah dan tinggal 11 tahun disana untuk fokus beribadah, berkhalwat, mensucikan diri dan mendekatkan diri kepada sang Pencipta. Dari Damaskus, beliau juga sering  ke mesir, Yerusalem dan berhaji ke Mekkah.

Setelah menjalani hidup “zuhud” beliau merasa memperoleh ketenangan dan kepuasan batin.

Pada tahun 500 hijriah atau 1106 Masehi, beliau kembali ke Baghdad. Perdana menteri Nizam Al Mulk meminta beliau sekali mengajar di  universitas Nizhamiyyah, kali ini beliau cuma mengajar sebentar di universitas ini.

Beliau memutuskan pulang ke kampung halamanya di Thus dan mendiriian pondok, serta mempraktikan hidup zuhud atau tidak keduniawian. Beliau wafat pada tanggal 11 Desembee tahun 1111 Masehi atau 505 Hijriah, setelah merampungkan karya tulisnya.

Karya Imam AL Gazali Paling Terkenal

Sebelum wafat di kampung halamanya di Thus,  beliau telah merampungkan karya karya yang kemudian menjadi begitu terkenal.

Diantaranya yakni kitab “Ihya’ Ulumuddin”. Sampai sekarang, kitab ini masih dijadikan rujukan pemikir Islam dalam menuntut ilmu dan panduan beribadah.

Digelari Hujjatul Islam

Imam Al Ghazali bukan hanya ahli agama dan seorang sufi. Beliau juga pemikir hebat dan ahli filsafat. Sejak muda beliau gigih menentang taklid (keyakinan buta). Bahkan sebelum usianya 20 tahun, telah melakukan penelitian tentang perbedaan pada ilmu kalam.

Bidang keilmuan yang beliau pelajari juga begitu luas. Meliputi ilmu kalam, fikih, tasawuf, dialektika, logika hingga sains.

Waktu itu, beberapa ahli tasawuf bermimpi kelak Imam Al Ghazali menjadi ulama besar dan benar benar terbukti.  Imam Ghazali kemudian digelari Hujjatul Islam, atau pembela Islam. Beliau berhasil mendamaikan pertentangan di dalam ilmu kalam dan ilmu tasawuf.

Biografi Anaxagoras Tokoh Filsuf Aliran Pluralis Dicap Sesat

Biografi Anaxagoras Tokoh Filsuf Aliran Pluralis Dicap Sesat

Anaxagoras merupakan filsuf bermahzab pluralisme. Filsuf lainya dari mahzab ini yakni Empedokles. Seperti halnya ajaran Empedokles, filsafat Anaxagoras meyakini bahwa realitas alam semesta tidak tunggal, tapi terdiri banyak prinsip.

Karya Anaxagoras yakni buku berbentuk prosa. Sayangnya, hanya beberapa bagianya saja yang masih terdokumentasi.  Berikut biografi singkat Anaxagoras. Berikut biografi singkatnya.


Riwayat Hidup

Anaxagoras (500-428 SM) lahir di kota Klazomenai, Lonia Asia kecil sekitar 500 SM.

Pada tahun 480 SM, dia pergi ke kota Athena dan tinggal disana sekitar 50 tahun. Dialah filsuf pertama yang berkarya di kota itu. Kelak Athena menjadi pusat filsafat Yunani.

Di Athena, Anaxagoras berteman dengan seorang politikus terkenal, Pericles. Dia juga punya murid seorang dramawan kesustraan Yunani populer, Euripides.

Dituduh Murtad, Sesat, Dipenjara dan Diancam Hukuman Mati

Anaxagoras dituduh murtad, sesat, sempat dipenjara dan terancam hukuman mati.  Lantaran menganggap bulan dan matahari bukan dewa, cuma benda benda material saja. Ini bertentangan dengan kepercayaan mayoritas waktu itu yang meyakini benda langit sebagai dewa dewa. 

Beruntung, Pericles menolongnya sehingga Anaxagoras bebas dari penjara dan pergi ke kota Lampsakos. Dia tinggal disana hingga meninggal usia 72 tahun.

Pemikiran

Mengenai Benih-Benih sebagai Prinsip Alam Semesta

Seperti filsuf plurarisme Yunani lain yakni Empedokles. Filsafat Anaxagoras juga meyakini prinsip dasar penyusun semesta tak tunggal, melainkan terdiri banyak prinsip.

Tapi bedanya, Empedokles menyatakan hanya ada 4 zat prinsip semesta, namun Anaxagoras menyatakan bahwa prinsip semesta tak terhingga yang disebutnya “benih-benih (spermata).