Lima Hari Sekolah Mulai Di Uji Coba di Banyumas

Lima Hari Sekolah Mulai Di Uji Coba di Banyumas

                            Ilustrasi

NEAJURNAL-Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengharapkan uji coba lima hari sekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD) yang berlangsung mulai 1 Agustus 2022 hingga tiga bulan ke depan berjalan lancar.

"Kebetulan kami belum sempat melakukan pantauan karena baru satu hari (pelaksanaan uji coba, red.)," kata Kepala Dindik Kabupaten Banyumas Irawati di Purwokerto, Banyumas, Senin siang.

Pihaknya juga belum menerima masukkan terkait dengan uji coba itu dari para kepala sekolah maupun orang tua murid yang langsung masuk ke Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.

Kendati demikian, pihaknya tetap memantau pelaksanaan uji coba lima hari sekolah untuk tingkat SD melalui koordinator wilayah masing-masing

"Harapannya ini bisa berjalan dengan lancar dan kami sudah tekankan kepada masing-masing kepala sekolah tingkat SD untuk bisa menyosialisasikan kepada seluruh orang tua siswa," katanya, melansir Antara.

Irawati mengaku telah bertanya kepada perwakilan kepala sekolah di Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) dan mendapatkan informasi bahwa rencana uji coba lima hari sekolah untuk tingkat SD tersebut telah disosialisasikan kepada orang tua murid jauh hari sebelum pelaksanaan.

Dengan demikian, dia mengharapkan uji coba tersebut dapat berjalan tanpa adanya kendala yang berarti.

Dia memastikan pelaksanaan lima hari sekolah tidak akan mengganggu kegiatan anak di luar sekolah, salah satunya pengajian di madrasah diniyah atau taman pendidikan Al Quran.

Pihaknya sudah memperhitungkan sedemikian rupa karena kegiatan belajar di sekolah paling lama sampai pukul 13.30 WIB, sehingga anak-anak masih ada waktu mempersiapkan diri untuk mengaji yang rata-rata dimulai pada pukul 15.30 WIB.

Dalam hal ini, secara umum jarak rumah siswa SD relatif dekat dengan sekolahnya, sehingga ketika mereka pulang masih ada waktu untuk persiapan mengikuti kegiatan di madrasah.

"Ini perhitungan kami ya, tapi nanti pelaksanaannya seperti apa, kami tidak langsung ambil keputusan untuk langsung menerapkan lima hari sekolah, kami ujicobakan dulu sambil menunggu reaksi dan tanggapan dari orang tua siswa," katanya.

Meskipun melaksanakan lima hari sekolah, dia mengingatkan kepada pihak sekolah untuk tetap menyelenggarakan ekstra kurikuler karena kegiatan tersebut untuk menampung bakat dan minat siswa serta merupakan kewajiban dari guru.

Bahkan, kata dia, kegiatan kepramukaan merupakan ekstra kurikuler yang wajib diselenggarakan di sekolah karena pramuka mengandung pendidikan budi pekerti yang tinggi.

Disinggung kemungkinan kegiatan ekstra kurikuler diselenggarakan pada hari Sabtu, dia mengatakan hal itu memungkinkan dilakukan sepanjang ada kesepakatan bersama dengan orang tua siswa.

"Mungkin saja (dialihkan ke hari Sabtu, red.), tinggal pengaturannya di sekolah dan disepakati oleh orang tua siswa," kata Irawati.

Dalam kesempatan terpisah, budayawan Ahmad Tohari mengatakan dengan adanya kebijakan lima hari sekolah bagi siswa SD akan memunculkan budaya baru karena ibu-ibu harus menyiapkan bekal bagi anak-anaknya, namun hal itu tidak terlalu menjadi masalah.

Selain itu, kata dia, sekolah pun harus memfasilitasi anak-anak yang sudah wajib menjalankan ibadah Shalat Zuhur.

"Saya kira nanti akan berjalan seperti biasa ketika sudah dilalui," kata penulis novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk itu.

Kendati demikian, dia mengatakan ada masalah yang harus dipikirkan bersama karena dengan lima hari sekolah, anak-anak akan sepenuhnya berada di rumah pada hari Sabtu.

"Nah itu mau apa dia di rumah, rasanya tidak akan belajar," kata budayawan asli Banyumas itu.

Ia mengatakan saat sekarang sedang terjadi gelombang penggunaan gawai yang cukup tinggi di kalangan anak-anak.

Terkait dengan hal tersebut, pria yang akrab disapa Kang Tohari itu, mengaku khawatir anak-anak akan semakin intensif menggunakan gawai pada hari Sabtu saat mereka libur sekolah.

"Ini harus dipikirkan oleh orang tua, bagaimana agar pada hari Sabtu anak-anak tidak terlalu tidak terlalu terikat pada HP (gawai, red.) karena dampak negatifnya juga, dampak sosialnya juga ada," kata dia.

Ngeri, Ratusan Pengendara Motor Tergelincir Di Perlintasan Kereta Api Sumpiuh

Ngeri, Ratusan Pengendara Motor Tergelincir Di Perlintasan Kereta Api Sumpiuh

                Foto : Radarmas

NEAJURNAL-Sebuah video viral dimedia sosial memperlihatkan seorang pengendara bermotor terjatuh saat akan menyeberang di perlintasan rel Kereta Api Sumpiuh. Video yang berdurasi 2 menit 14 detik memperlihatkan pemotor terjatuh di perlintasan rel Kereta Api Kelurahan Kradenaan Kecamatan Sumpiuh.

Sejak diposting dari 16 jam yang lalu atau diunggah 14 Juli 2022, video itupun sudah ditonton oleh 6.042 netizen. Heruzuky Hartland, pemosting video dalam keterangannya mengatakan, jika saat sedang gerimis atau hujan agar pengendara motor harus berhati-hati saat akan menyeberang.

 “Lur,,kalau gerimis/hujan pemotor harus hati2 kalau menyeberang perlintasan KA Sumpiuh,” tulisnya. Ia juga menerangkan, jika saat video itu diambil, sudah terdapat ratusan pengendara motor yang terjatuh.

Hari ini sudah ratusan motor tergelincir, ingat ya bukan lagi puluhan. Tapi ratusan. Saya saksinya,” terangnya.

(Radar Banyumas)
Polresta Banyumas Tangkap Dua Pelaku Penyekapan Di Salah Satu Hotel Purwokerto

Polresta Banyumas Tangkap Dua Pelaku Penyekapan Di Salah Satu Hotel Purwokerto


NEAJURNAL-Polresta Banyumas berhasil menangkap terduga pelaku kasus pencurian dengan kekerasan di salah satu hotel di Purwokerto, Selasa (28/6) Tertangkapnya terduga pelaku usai melancarkan aksinya dengan motif mengancam dan memukuli korban H (52), warga Tasikmalaya, hingga menyekap korban pada salah satu hotel di Banyumas.

Terduga pelaku yang merupakan warga Banyumas, dengan inisial BA (25) dan AE (41) akhirnya berhasil ditangkap setelah hendak menjual mobil milik korban di Kecamatan Kembaran. Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edi Suranta Sitepu melalui Kasat Reskrim, Kompol Agus Supriadi S mengatakan, kejadian itu bermula sejak korban parkir didepan sebuah SPBU di Tasikmalaya, Jawa Barat.

 “Kejadiannya akhir Juni, pada saat korban ini dalam perjalanan kemudian singgah di SPBU Tasikmalaya, korban parkir didepan SPBU,” katanya, Selasa (12/7). 

Setelah tidak lama berhenti, Kasat Reskrim melanjutkan, lalu masuklah kedua pelaku kedalam mobil korban dan melakukan penyekapan.

 “Pelaku kemudian melakukan penyekapan meminta handphone, uang dan pelaku ini mulutnya dipakaikan lakban, tangannya diikat. Kemudian dibawa kesalah satu hotel di Banyumas,” lanjutnya.

 Lalu korban kemudian dimasukkan kedalam kamar hotel, dihajar dan pingsan, setelah itu pelaku kemudian membawa barang-barang berharga milik korban.

 “Kemudian disitu dimasukkan kedalam kamar, dipukul, diinjak, pingsan, dan ditinggalkan sampai dengan jam 6 sore korban siuman kemudian melaporkan ke satpam lalu ke Polresta Banyumas,” tambahnya.

Mendapati laporan itu, unit Satreskrim Polresta Banyumas kemudian melakukan penelusuran, dan tidak lama setelah itu kedua pelaku berhasil ditangkap.

 “Ketangkap hari itu juga, ketangkapnya di daerah Kembaran, karena ada informasi penjualan mobil korban melalui media sosial kemudian hari itu juga kita konfirmasi kepada korban dan mobil itu ternyata identik dengan mobil korban,” pungkasnya.


Breaking News! Ledakan di Banyumas, satu Orang Meninggal, Rumah Rusak, Ini Faktanya

Breaking News! Ledakan di Banyumas, satu Orang Meninggal, Rumah Rusak, Ini Faktanya

                   Foto : Antara 

NEAJURNAL-Ledakan di Banyumas, satu Orang Meninggal, Rumah Rusak, Ini Faktanya

 Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda Jawa Tengah dan tim gabungan Polresta Banyumas melakukan olah TKP usai ledakan yang menewaskan seorang penghuni rumah di RT 4 RW 1 Desa Randegan Kecamatan Kebasen, Selasa (14/6).

“Sekitar pukul 17.00 WIB tadi, di Kecamatan Kebasen ada ledakan yang kita duga dari bahan peledak. Kemudian kita turun ke TKP, tentunya kita sudah berkoordinasi dengan tim Jibom Brimob Polda Jawa Tengah, kemudian dari Tim Jibom bersama-sama dengan tim Inafis turun ke TKP melaksanakan olah TKP,” kata Kapolresta Banyumas, Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu, SIK, MH.

Dari hasil olah TKP, lanjut Kapolresta, ditemukan bahan peledak.

“Setelah disteriisasi oleh Tim Jibom kemudian kami melaksanakan olah TKP bersama-sama tim Jibom. Kami menduga bahwa dari hasil olah TKP di di rumah ini ditemukan seperti bahan peledak. Bahan peledak untuk membuat mercon atau petasan,” lanjutnya.

Untuk bahan peledak yang ditemukan, ia menambahkan, saat ini masih dilakukan pendataan.

“Ini sedang kami datakan, sedang kami kumpulkan semua barang bukti terkait dengan ledakan tersebut, dan nanti akan kami sampaikan secara lebih lanjut,” tambahnya.

Ia juga menerangkan, jika korban saat meracik petasan tersebut sambil merokok.

“Kemudian korban ini kita temukan sudah meninggal dunia, dan kita duga korban ini pada saat meracik petasan tersebut, karena disamping-sampingnya tempat adanya ledakan banyak puntung rokok. Kita duga saat meracik, yang bersangkutam sambil merokok. Ini masih dugaan sementara. Namun akan kita dalami lebih lanjut,” jelas Kapolresta.

Sampai saat ini, polisi juga masih melakukan pemeriksaan. Sedangkan terkait jumlah bahan peledak yang ditemukan akan disampaikannya lebih lanjut.

“Ini masih dilakukan pendalaman, yang jelas di dalam itu kita temukan seperti bahan-bahan petasan. Apakah dari membuat petasan, apakah kemungkinan membuat bahan. Karena ada juga bahan-bahan mentah yang kita temukan. Dan tim masih olah TKP,” jelasnya.

Pembuatan petasan tersebut juga berdasarkan informasi dari orang tua korban.

“Pembuatan petasan ini juga berdasarkan informasi dari orang tuanya. Namun keterangan tersebut masih kita lakukan pendalaman,” terangnya.

Sementara terkait kondisi korban, saat ini sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.

“Untuk korban inisialnya AG. Saat ini sedang kita bawa kerumah sakit untuk dilakukan otopsi, yang jelas ada luka bakar,” tutupnya.