Rumput Laut Sargassum RI Mulai Diekspor ke Cina

Rumput Laut Sargassum RI Mulai Diekspor ke Cina

             Foto : Infopublik.id

NEAJURNAL-Rumput laut jenis sargassum kering (Bilambi : Bahasa Madura) Kabupaten Sumenep pemasarannya mulai merambah ke luar negeri, buktinya PT Setera' Ebumi Sumekar salah satu UMKM di Kabupaten setempat mengekspor rumput laut itu ke Cina.

Rumput laut jenis Sargassum mulai dieskpor, itu menunjukkan bahwa UMKM binaan instansi terkait sudah mampu memperluas pemasaran hingga merambah pasar internasional.

"Sehingga harus dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah,” kata Ahmad Masuni di sela-sela pelepasan perdana ekspor di Kecamatan Batang-batang, Rabu (31/8/2022) malam. 

Pemerintah Daerah mengapresiasi langkah pelaku UMKM untuk mengangkat segala potensi di Kabupaten Sumenep, yang ujung-ujungnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk itulah, diharapkan para pelaku UMKM harus mampu membaca peluang supaya usahanya berkembang guna mendongkrak laju nilai ekspor potensi daerah ke luar negeri. 

”Kami mengapresiasi PT Setera' Ebumi Sumekar yang memanfaatkan peluang potensi Kabupaten Sumenep, karena usaha yang dilakukan mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat, salah satunya sebagai pemasok bahan baku,” tutur Ahmad Masuni.

Di tempat yang sama Manager PT Setera' Ebumi Sumekar Heri Siswanto, mengungkapkan, pihaknya untuk eskpor sargassum adalah jenis sargassum daun lebar ke Cina, setiap bulan sebanyak 240 ton.  

“Kontrak dengan perusahaan Cina selama dua tahun dengan pengiriman setiap bulan sebanyak 240 ton,” ungkapnya.

Pihaknya untuk memenuhi kebutuhan baku sargassum tidak mengalami kesulitan, karena komoditas itu banyak tumbuh di Kepulauan Kangean, sehingga masyarakat sangat mudah mendapatkannya, apalagi tumbunhya sangat cepat.

"Sargassum daun lebar tersebar di seluruh perairan Kepulauan Kangean dan pulau lainnya, apalagi petani atau nelayan tidak perlu membudi daya karena mengambil saja di laut. Jadi kami membeli sargassum dari nelayan pulau setempat," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Perindag Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid mengatakan, pihaknya sebagai Pembina UMKM berkomitmen untuk membantu kebutuhan sarana, supaya mereka mampu berkembang bahkan bersaing dengan pengusaha lainnya.

"Kami siap mendukung aktivitas yang dikakukan UMKM dan membantu untuk kebutuhan usahanya,” katanya.

Sebagai langkah agar perkembangan komoditas ekspor Kabupaten Sumenep tetap lancar, salah satu langkahnya adalah dengan membentuk Koperasi baik bagi pelaku UMKM, dengan harapan harga jual komoditas itu tetap stabil.

“Koperasi itu yang mengelola pengadaan bahan baku termasuk menjualnya kepada siapapun yang membutuhkan rumput laut jenis sargassum, demi menjaga harga tetap stabil dan tidak ada pelaku UMKM yang dirugikan,” kata Chainur Rasyid  

Sekedar diketahui, PT Setera' Ebumi Sumekar mengekspor rumput laut jenis sargassum ke Cina untuk memenuhi kebutuhan bahan kosmetik dan pupuk.

Source : Infopublik.id 

Masyarakat Dihimbau Pilih Produk Investasi Hijau, Ini Alasannya

Masyarakat Dihimbau Pilih Produk Investasi Hijau, Ini Alasannya



NEAJURNAL-Asisten Direktur Departemen Makropudensial Bank Indonesia Heru Rahadyan meminta masyarakat memilih produk keuangan atau investasi hijau untuk mendukung pembangunan proyek hijau yang dapat mendorong upaya transisi energi ke Energi Baru Terbarukan (EBT).

Ia meminta masyarakat dapat menempatkan dananya pada produk keuangan atau investasi milik perusahaan-perusahaan yang menjalankan proyek hijau, agar berperan dalam upaya transisi energi, sekaligus mencegah terjadinya perubahan iklim.

"Pilihlah bank yang hijau, lihat laporan keuangannya, dia investasi di hijau atau tidak, kreditnya banyak yang hijau atau tidak," ujar Heru dalam diskusi bertajuk Keuangan Berkelanjutan 101 oleh Bank Indonesia yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu, melansir Antara. 

Dalam memilih produk investasi, Ia menyarankan masyarakat memilih saham-saham perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Sustainable and Responsible Investment-KEHATI (SRI-KEHATI). Sedangkan, untuk instrumen obligasi dapat memilih sukuk hijau.

"Obligasi hijau, reksadana hijau, banyak sekali sekarang proyek- proyek hijau mulai berkembang, Jadi kita mulai dari diri kita sendiri, lalu ajak orang-orang di sekitar kita," ujar Heru.

Menurut dia, upaya selektif dalam memilih produk keuangan atau investasi sangat perlu dilakukan karena akan berdampak terhadap keberlanjutan lingkungan di masa depan, terutama terkait dengan perubahan iklim.

Ia mengatakan kerugian Indonesia yang diakibatkan oleh perubahan iklim dapat mencapai 40 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2050, yang saat ini sudah mencapai kisaran Rp100 triliun per tahun.

Dalam kesempatan sama, Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan Deni Ridwan meminta masyarakat mempertimbangkan aspek Triple Bottom Line (BTL) dalam memilih produk keuangan atau investasi.

Ia menjelaskan ketiga aspek ini, meliputi, People artinya dampak produk terhadap pegawai dan masyarakat, Planet artinya dampak produk terhadap lingkungan, dan Profit artinya dampak produk terhadap perekonomian.

"Apabila kita ingin investasi yang aman, harus memilih instrumen investasi yang produknya menerapkan konsep Triple Bottom Line (BTL) ini," ujar Deni.

Selain itu, masyarakat juga dapat menerapkan rumus 2L, yakni Legal artinya produk itu mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Logic artinya masyarakat mengetahui asal keuntungan perusahaan didapatkan.

Kemudian, rumus 2R yakni, Risk artinya harus paham risiko yang ada pada produk itu dan Return artinya mengetahui kemungkinan keuntungan yang bisa didapatkan dari produk itu.
Duh! Snapchat Bakal Kurangi Ribuan Karyawan Gegara Keuangan Jeblok

Duh! Snapchat Bakal Kurangi Ribuan Karyawan Gegara Keuangan Jeblok



NEAJURNAL-Snapchat berniat mengurangi 20% stafnya dan menutup serangkaian proyek baru. Mengutip BBC, Kamis (1/9/2022), sekitar 1.200 karyawan akan kehilangan pekerjaan mereka seiring dimulainya restrukturisasi usai kinerja yang buruk dalam setahun terakhir.

Setahun yang lalu, perusahaan ini bernilai US$ 130 miliar. Namun kini nilainya sudah anjlok hingga kurang dari US$ 20 miliar.

Snapchat mengatakan pemotongan itu akan membantu perusahaan menghemat sekitar US$ 500 juta pada tahun depan. Meski sang CEO mengatakan perubahan itu akan sulit.

"Meskipun mengurangi pengeluaran di beberapa area, Snapchat sekarang harus menghadapi konsekuensi dari pertumbuhan pendapatan yang lebih rendah dan beradaptasi dengan lingkungan pasar," kata CEO, Evan Spiegel, melansir Detik. 

Spiegel mengatakan mereka kini ingin fokus pada sumber pendapatan iklan. Mereka juga akan membuang sejumlah proyek seperti game seluler dan Pixy, drone kecil yang dirancang untuk mengambil foto narsis.

Perusahaan media sosial seperti Snapchat, Meta dan Twitter memang tengah dalam turbulensi belakangan ini. Hal ini lantaran sebagian besar pendapatan mereka didasarkan pada iklan.

Inflasi yang tinggi dan gejolak ekonomi global telah membuat banyak pengiklan enggan untuk belanja.

Snapchat juga terpengaruh oleh pembaruan privasi oleh Apple yang diperkenalkan tahun lalu. Perubahan tersebut mempersulit pengiklan melacak orang di ponsel mereka, yang membuat iklan yang ditargetkan menjadi kurang fokus.