Ada Ritual Penangkal Hujan di Acara DCF 2022, Panitia Sempat Was-Was

Ada Ritual Penangkal Hujan di Acara DCF 2022, Panitia Sempat Was-Was

                       Foto / Ines


NEAJURNAL-BMKG sempat memprediksi potensi turun hujan ketika gelaran Dieng Culture Festival DCF 2022. Penyelenggara lakukan ritual untuk mengantisipasi hujan turun.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Hery Santosa Wibowo mengatakan sudah melakukan prakiraan cuaca wilayah Dieng secara umum periode 29 Agustus sampai 4 September 2022.

"Untuk cuaca pagi, cerah berawan - berawan. Siang, Berawan - berawan tebal, berpotensi hujan ringan pada menjelang sore sampai awal malam hari. Kemudian malam hari berawan sampai dini hari,” kata dia, Jumat (2/9/2022).

Sementara untuk suhu udara sekitar 12 derajat celcius sampai 25 derajat celcius. Sedangkan untuk kelembapam udara 80-100 persen.

Berdasarkan dinamika atmosfer, lanjutnya, untuk wilayah Jateng dan khususnya di sekitar wilayah Wonosobo dan Dieng masih ada potensi hujan dan pertumbuhan awan hingga 1-2 hari ke depan.

Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa sekaligus penyelenggara DCF, Alif Fauzi mengatakan, pihaknya sempat was-was dengan cuaca saat ini. Pasalnya, jelang gelaran DCF hujan masih turun meski dimusim kemarau.

Pihaknya melakukan koordinasi dengan BMKG untuk memantau cuaca. Ia pun sudah mendapatkan informasi yang sama bahwa ada kemungkinan hujan turun meski dengan intensitas rendah.  

"Kemarin ada BMKG yang menginap di sini. Kami komunikasi untuk analisis dan katanya ada kemungkinan hujan ringan. Kami sering bertanya karena was was. Karena pada bulan Agustus itu 3 hari hujan berturut turut, kami berdoa semoga kegiatan dengan niat baik merestui," ungkapnya.

Ketika ditanya pawang hujan. Pihaknya menjawab sudah melakukan berbagai upaya. "Ya, itu itikad yang kami lakukan, karena kami orang jawa jadi kami lakukan itu, makanya ada ritual napak tilas nah salah satunya untuk itu (antisipasi hujan)," ujar dia.


Prosesi napak tilas dilakukan pada pagi hari sebelum acara DCF dimulai. Tepatnya H-1 prosesi pencukuran rambut gimbal. Ritual napak tilas kurang lebih dilakukan oleh tokoh sesepuh Dieng di 30 titik dengan prosesi yang berbeda-beda.