Hati-Hati! Jembatan Penghubung Banjarnegara Purbalingga Ambles

Hati-Hati! Jembatan Penghubung Banjarnegara Purbalingga Ambles

         Humas Polres Purbalingga

             
 NEAJURNAL.ONLINE-Jembatan penghubung antara Kabupaten Banjarnegara dengan Kabupaten Purbalingga di ruas jalan nasional jalur tengah amblas dan berlubang. Akibatnya, arus lalu lintas untuk kendaraan roda empat dialihkan memutar. 


Jembatan yang amblas dan berlubang berada di wilayah Kecamatan Klampok, Kabupaten Banjarnegara. Amblasnya jalan aspal di atas jembatan diduga akibat pengaruh cuaca dan faktor usia jembatan. 


Aspal yang amblas berada persis di antara tengah tengah badan jembatan, sehingga cukup membahayakan pengendara. Akibat kondisi jembatan yang rusak, kini arus lalu lintas khusus roda empat terpaksa ditutup. Jembatan hanya bisa dilewati sepeda motor. 


“Untuk mengantisipasi adanya kerusakan lebih parah dan terjadinya kecelakan, dilakukan pengerukan aspal dan penambalan dengan cor beton. Pengerjaan diprediksi baru akan selesai pada Kamis besok,” kata petugas PU Bina Marga Balai Cilacap, Adhi Wirawan, Selasa (27/9/2022), melansir Inews.


Karena masih dalam perbaikan, arus lalu lintas dari arah Banjarnegara menuju Purbalingga atau sebaliknya dialihkan melalui Kecamatan Rakit dan Bukateja. Sedangkan dari arah Cilacap dan Banyumas bisa melalui Sokaraja dan langsung menuju ke Purbalingga. 


Pengecoran jembatan hingga beton benar-benar kuat di prediksi sampai 10 hari ke depan.


Kesepian, Mbah Jiwo Asal Kejobong Mengakhiri Hidup Terjun ke Sumur Sedalam 9 Meter

Kesepian, Mbah Jiwo Asal Kejobong Mengakhiri Hidup Terjun ke Sumur Sedalam 9 Meter



NEAJURNAL-Mbah Jiwo (70) warga Kejobong Purbalingga Jawa Tengah mengakhiri hidupnya dengan terjun sedalam 9 meter. Jenazahnya ditemukan Miskam, tetangganya pada Jumat (23/09/2022) malam.

"Saat melintas sekitar TKP, Miskam merasa curiga melihat sumur yang sudah ditutup cor terbuka. Saat menyoroti dasar sumur dengan lampu senter, terlihat sosok manusia di dalam," tutur Kapolsek Kejobong, Iptu Supriyanto Sabtu (24/09/2022).


Bersama warga sekitar, Miskam berusaha mengevakuasi korban. Karena tidak berhasil, peristiwa kemudian dilaporkan ke Polsek Kejobong.

Setelah melakukan pengecekan di TKP, petugas Polsek Kejonong memanggil petugas SAR untuk membantu evakuasi korban. Korban berhasil dievakuasi sekira jam 21.30 WIB dalam keadaan tak bernyawa.

Pemeriksaan jenazah oleh petugas Inafis dan Puskesmas Kejobong tidak menemukan tanda penganiayaan. Sejumlah luka yang pada beberapa bagian tubuhnya diduga akibat benturan saat korban terjun ke sumur. "Keluarga tidak menghendaki dilakukan autopsi," ujar Kapolsek, melansir krjogja.com.

Tidak diketahui penyebab korban nekat terjun ke sumur. Dari keterangan tetangga, korban tinggal sendirian di rumahnya sedangkan kerabatnya tinggal di rumah berbeda. "Kepada tetangga, korban kerap mengeluh kesepian sejak ditinggal anaknya merantau," ungkap Kapolsek. 

Pria Asal Purbalingga Tewas Tersengat Listrik Saat Renovasi Rumah

Pria Asal Purbalingga Tewas Tersengat Listrik Saat Renovasi Rumah


NEAJURNAL - Seorang pria tewas di tempat setelah tersengat listrik saat memperbaiki rumah berlantai dua di Desa Tidu, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Selasa (30/08/2022) pagi.


Dilansir dari harian.7.com Polisi dari Polsek Bukateja dan Inafis Polres Purbalingga yang datang kemudian melakukan pemeriksaan di TKP. Selanjutnya meminta keterangan sejumlah saksi. Kemudian bersama petugas medis Puskesmas Bukateja melakukan pemeriksaan jenazah.


Kapolsek Bukateja AKP Wartono mengatakan korban meninggal akibat tersengat listrik yaitu Munarjo Marno (59) warga Desa Tidu, Kecamatan Bukateja, Kabupaten PurbaIingga. Peristiwa terjadi sekira jam 06.30 WIB.


"Diduga saat mengambil gergaji tersebut korban menyentuh kabel listrik di dekat atap rumah. Akibatnya korban tersengat listrik kemudian terpental jatuh ke lantai hingga meninggal dunia," jelasnya.


Kejadian tersebut diketahui oleh saksi lain bernama Kuswanto. Saat melintas, saksi melihat ada kepulan asap di lantai dua rumah Suparno. Saat dilakukan pengecekan bersama warga lain ditemukan korban dalam kondisi tergeletak dan sudah meninggal dunia.


Berdasarkan pemeriksaan jenazah tidak ditemukan tanda penganiayaan di tubuh korban. Ditemukan luka bakar akibat sengatan listrik pada bagian wajah, tangan kanan, perut dan paha sebelah kanan," pungkas Kapolsek.
Bejad! Kepala Sekolah MI di Purbalingga Cabuli Siswanya, Modusnya Menjijikan

Bejad! Kepala Sekolah MI di Purbalingga Cabuli Siswanya, Modusnya Menjijikan

              Dok : Polres Purbalingga 

NEAJURNAL-Seorang Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Kutasari, Purbalingga, Jawa Tengah mencabuli siswanya yang masih berusia 14 tahun.

Tersangka berinisial TN (51) yang telah berstatus sebagai PNS tersebut mencabuli FH (14) yang juga berjenis kelamin laki-laki.

Kapolres Purbalingga, AKBP Era Johny Kurniawan dalam konferensi pers Rabu (24/8/2022) mengatakan, tersangka mencabuli korban berulang kali sejak bulan Juli tahun 2019 dan terakhir Kamis, 14 Juli 2022 lalu.

"Pada hari Kamis, 14 Juli 2022 sekitar pukul 14.50 WIB, tersangka menjemput korban dan mengajaknya ke rumah saudaranya di Desa Karangreja. Saat pemilik rumah pergi ke masjid untuk shalat Asar, tersangka mengajak korban ke dalam kamar lalu mencabulinya,” jelas Era.l, melansir kompas.

Sebelum melakukan aksinya, tersangka mengiming-imingi korban uang Rp 50 ribu. Namun setelah nafsu bejatnya tersalurkan, korban hanya diberi uang Rp 20 ribu.

Kasus ini pun akhirnya terungkap pada tanggal 28 Juli 2022. Korban yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah tiba-tiba mengeluh sakit sehingga diantar ke Puskesmas terdekat oleh guru kelas.

“Dari hasil pemeriksaan dokter bahwa korban mengalami sakit di alat kelaminnya. Karena guru mencurigai ada sesuatu yang disembunyikan, selanjutnya berkoordinasi dengan Dinas Sosial,” ujar Era.

Usai menjalani sejumlah visum, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Purbalingga terus melakukan pendalaman terhadap korban hingga terbongkarlah kasus ini.

"Dari pengakuan pelaku dan korban, kejadian tersebut sudah dilakukan selama tiga tahun. Dan dari pengembangan didapati satu orang korban lain yang saat ini berumur 20 tahun berjenis kelamin laki-laki namun sudah tidak tinggal di Purbalingga," jelasnya.

Tersangka dijerat dengan Pasal Pasal 82 ayat (1) dan (2) UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan Perpu Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 32 UU RI Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi

“Ancaman hukuman minimal lima tahun penjara dan maksimal 15 tahun penjara. Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh orang tua, wali, pengasuh anak, pendidik atau tenaga pendidik maka pidananya ditambah 1/3 dari ancaman pidana," jelasnya.


Kronologi Ruko  Terbakar di Purbalingga, Ibu dan Anak Meninggal Dunia Terpanggang

Kronologi Ruko Terbakar di Purbalingga, Ibu dan Anak Meninggal Dunia Terpanggang

                           Radarmas

NEAJURNAL-Terjadi kebakaran di rumah toko (Ruko) semi permanen di Purbalingga, dua korban meninggal dunia terpanggang api. Berikut berita selengkapnya. 

Kebakaran Ruko di Purbalingga renggut dua nyawa 

Peristiwa kebakaran Ruko semi permanen terjadi di jalan Letmol Isdiman Kelurahan Bancar, RT 3 RW 3, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, pada hari Sabtu, 6 Agustus 2022, dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. 

Korban kebakaran ruko di Purbalingga

Kebakaran Ruko di Purbalingga ini menyebabkan dua korban meninggal dunia, merupakan ibu dan anak. Identitas korban diketahui yakni, Vena Yuliana Tjokro Wardoyo (44) dan Jose Theodore Rafael (7). 

Penyebab kebakaran ruko di Purbalingga

Penyebab kebakaran ruko di Purbalingga diduga berasal dari kompor pemilik rumah, disampaikan Kapolres Purbalingga AKBP Era Johny Kurniawan. Pemilik rumah diduga lalai saat memasak air di kompor, lupa mematikan kompor tersebut.

Kronologi kebakaran ruko di Purbalingga

Dijelaskan, kejadian bermula ketika korban Vena Yulianan tengah memasak air di dalam ruko miliknya. 

"Korban tertidur saat memasak air. Kemudian terbangun dan melihat lemari di dekat kompor yang terbuat dari kayu sudah terbakar," jelasnya, melansir Radarbanyumas.

Melihat hal itu, kemudian dia menyuruh kedua anaknya Jovian Edric Gavriel (15) dan Jhonatan Ivander Michael (9) untuk keluar rumah.

Kemudian Jhonatan memberitahukan kepada ayahnya Denny (41), yang tengah berada di kos-kosan bahwa rumah toko yang dijadikan konter handphone (HP) terbakar.

Korban sempat berusaha selamatkan anaknya

Sebenarnya, korban sempat mengeluarkan sepeda motor yang ada di dalam konter HP. Karena sepeda motor tersebut menghalangi akses keluar masuk dalam rumahnya.

Korban lalu menyadari bahwa anaknya yang paling kecil masih tertinggal di dalam rumah. Dia kemudian berusaha menyelamatkan anaknya. Nahas, lantaran api yang terlanjur membesar, korban dan anaknya tak bisa selamatkan diri.

Warga menghubungi pemadam kebakaran

Kemudian salah satu warga yang berada di lokasi Yoto (50), warga Desa Jatisaba RT 7/RW 3 Kecamatan Purbalingga menghubungi Pemadam Kebakaran. Kemudian sekira pukul 02.30 WIB, Pemadam Kebakaran tiba di lokasi untuk memadamkan api.

Api baru bisa dipadamkan jam 3 Pagi

Api baru bisa dipadamkan sekira pukul 03.00 WIB. Tapi, rumah semi permanen yang juga dijadikan toko atau konter HP itu telah ludes terbakar. Demikian dengan kedua korban, gagal selamatkan diri dan meninggal dunia karena terbakar.

Saat ini, Polisi masih lakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kebakaran. Sedangkan kedua korban kini di kamar jenazah rumah sakit.


Ikrar Setia NKRI,  16 Mantan Anggota Khilafatul Muslimin Tolak Radikalisme dan Intoleran

Ikrar Setia NKRI, 16 Mantan Anggota Khilafatul Muslimin Tolak Radikalisme dan Intoleran



NEAJURNAL-Sebanyak 16 mantan anggota Khilafatul Muslimin Kemasulan Purbalingga menyatakan ikrar setia Pancasila, UUD 1945 dan NKRI. Mereka mengucapkan ikrar di Aula Lantai II Kantor Kementrian Agama Kabupaten Purbalingga, Jumat (29/7/2022).

Sebagian besar anggota khilafatul muslimin menyatakan meninggalkan dari kelompok ini. Karena merasa tidak cocok dengan beberapa ajarannya,” kata mantan Ketua Khilafatul Muslimin Kemasulan Purbalingga, Totok, melansir Radarbanyumas.com.

Dia menambahkan, mereka juga menyatakan menolak paham radikalisme dan intoleran.

Ikrar tersebut mereka ucapkan secara lisan dan lewat tulisan bertanda tangan bermaterai. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Purbalingga Muhammad Syafi’ menyambut gembira ikrar yang dilakukan mantan anggota Khilafatul Muslimin. Sebab, cinta tanah air sebagian dari iman. Maka wajib hukumnya kita sebagai warga negara Indonesia harus cinta dengan negara kita.

Rasul sendiri sangat mencintai bangsa Arab karena salah satunya bangsa penduduk surga yaitu bahasa Arab. Kita dapat bercermin kepada Rasul sendiri karena sangat mencintai dan menghormati negaranya,” katanya. Dari ulama-ulama besar tidak mewajibkan, bahwa bentuk negara bukan khilafah, kerajaan atau sebagainya.

Apabila ada berbagai pendapat maka wajib bagi umat untuk mengikuti kepemimpinan yang paling besar atau mayoritas.

Kasat Intelkam Polres Purbalingga Kompol Sulasman mengatakan, dari silaturahmi kebangsaan diharapkan rasa cinta terhadap NKRI dan Pancasila semakin tumbuh dan berkembang. Sebab di era sekarang banyak tantangan yang mencoba menggerogoti rasa nasionalisme kepada negara ini.

Rute Penerbangan  dari Bandara Pondok Cabe Tangerang Bakal Dibuka ke Bandara JBS Purbalingga

Rute Penerbangan dari Bandara Pondok Cabe Tangerang Bakal Dibuka ke Bandara JBS Purbalingga

                    Media Indonesia 

NEAJURNAL-Operasional Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja akhirnya mulai menemukan titik terang. Hal itu, dipastikan dengan kepastian maskapai Wings Air, membuka penerbangan ke Bandara JBS.

Hal itu tertuang dalam pres rilis dari maskapai Wings Air  kemarin.

“Wings Air segera terbang langsung dari kota asal Jakarta dan sekitar melalui Bandar Udara Pondok Cabe di Tangerang Selatan (PCB),” kata Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihanto.


Rencananya Wings Air akan mengoperasikan pesawat baru berteknologi modern jenis ATR 72-600 atau ATR 72-500, untuk penerbangan ke Bandara JBS.

 Selain ke Purbalingga, Wings Air juga akan membuka penerbangan Bandar Udara Wiriadinata, Tasikmalaya (TSY) dan Bandar Udara Ngloram, Cepu Blora (CPF).

Dengan dibukanya penerbangan dari Bandar Udara Pondok Cabe yang berlokasi strategis, diharapkan memberikan kemudahan perjalanan udara bagi pebisnis dan wisatawan yang berasal dari kawasan Jakarta bagian selatan, Jakarta bagian timur, Tangerang Selatan, Depok, Bogor, Bekasi, serta area sekitar.

Diharapkan pembukaan penerbangan baru itu akan mendukung pergerakan pemulihan perekonomian dan aktivitas ekonomi. Serta mempermudah aksesibilitas masyarakat, pebisnis, wisatawan dan logistik, ketiga bandara tersebut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah bagian Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sementara itu, dibukanya penerbangan ke Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman dimaksudkan untuk mengakomodir area Jawa Tengah bagian barat Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas (Purwokerto), Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banjarnegara, Kebumen dan daerah lain di sekitar.

“Harapan utama, rute baru mendatang menuju kota tujuan tersebut akan memberikan nilai lebih bagi masyarakat, wisatawan dan pebisnis,” imbuhnya.

Yakni akan semakin memperpendek jarak antardaerah, mempersingkat waktu perjalanan, menawarkan pilihan koneksi lebih cepat ke destinasi baru, serta menarik kunjungan pebisnis dan wisatawan ke Tasikmalaya di Jawa Barat; Purbalingga dan Cepu Blora di Jawa Tengah, Sumenep di Madura, Jawa Timur serta Jabodetabek. 



Geger Penemuan Mayat Mengapung di Sungai Serayu

Geger Penemuan Mayat Mengapung di Sungai Serayu

                       Serayunews.com


 NEAJURNAL-Warga Kecamatan Bukateja, digegerkan dengan penemuan sosok mayat di Sungai Serayu, Rabu (15/06/2022). Sosok mayat seorang laki-laki itu, masih belum diketahui identitasnya. 

Mayat ditemukan warga sekitar pukul 07.30 wib, di aliran Sungai Serayu, masuk wilayah Desa Cipawon, Kecamatan Bukateja.

“Pertama yang melihat adalah warga yang hendak mancing,” kata Kepala BPBD Purbalingga, Umar Fauzi, Rabu pagi.

Setelah dipastikan bahwa yang mengapung itu sesosok mayat, warga kemudian melaporkan ke Pemerintah Desa (Pemdes) setempat. Selanjutnya, diteruskan laporan ke Polisi dan BPBD.

“Setelah berhasil dievakuasi, kemudian dibawa ke RSUD Goeteng untuk dilakukan pemeriksaan, bersama tim inafis Polres,” katanya.

Mayat ditemukan tanpa identitas, sehingga untuk sementara akan disemayamkan di RSUD. Selanjutnya nanti akan disebar informasi, jika ada yang kehilangan keluarganya.

“Belum diketahui identitasnya,” kata dia.


Miris! Masalah Ekonomi, Pria di Purbalingga Meninggal Gantung Diri di Pintu Dapur

Miris! Masalah Ekonomi, Pria di Purbalingga Meninggal Gantung Diri di Pintu Dapur



NEAJURNAL-Miris, karena masalah ekonomi, seorang pria di Kecamatan Kutasari Kabupaten Purbalingga, Jateng, nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, Minggu (29/5/2022).

Kapolsek Kutasari Iptu Tedy Subiyarsono menyampaikan, lelaki tersebut berinisal M (45), warga salah satu desa di Kecamatan Kutasari. 
Sehari-hari pria itu bekerja sebagai buruh tani di desa setempat. 

"Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh istrinya. Saat bangun tidur, mendapati suaminya dalam keadaan gantung diri di pintu dapur rumahnya," Terang kapolsek.

Melihat suaminya dalam kondisi gantung diri, istrinya lalu teriak minta tolong. Warga berdatangan dan menurunkan pria tersebut, berharap nyawa masih bisa terselamatkan, tapi diketahui kondisinya telah meninggal dunia.

Bersama Inafis Polres Purbalinggaz Polsek Kutasari lalu mendatangi TKP, usai mendapat laporan. 

Kemudian melaksanakan pemeriksaan TKP, meminta keterangan beberapa saksi. Selanjutnya bersama dokter puskesmas memeriksa jenazah korban.

"Hasil pemeriksaan jenazah tidak ditemukan tanda kekerasan. Ditemukan ciri khas gantung diri," jelas kapolsek.

Kapolsek menambahkan, tidak diketahui secara pasti penyebab gantung diri yang dilakukan. 

Tapi dari keterangan sejumlah saksi, diduga akibat permasalahan ekonomi.

Usai pemeriksaan, jenazah kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.


Api langsung Membesar! Kebakaran di Pabrik Pengolahan Kayu Purbalingga, Ini keteranganya

Api langsung Membesar! Kebakaran di Pabrik Pengolahan Kayu Purbalingga, Ini keteranganya


           Dok : BPBD Purbalingga 


Api langsung Membesar! Kebakaran di Pabrik Pengolahan Kayu Purbalingga

NEAJURNAL-Terjadi kebakaran di Pabrik pengolahan Kayu PT Karya Bhakti Manunggal (KBM) Purbalingga.

Tepatnya  di Kelurahan Mewek, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga ,Jawa Tengah,  Sabtu, 28 Mei 2022.

kebakaran sekitar pukul 10.30 WIB. Terpantau asap tebal membumbung di di atap pabrik.

Keterangan saksi mata bernama Rasyid, petugas keamanan di perusahaan sebelahnya, kebakaran bermula dengan adanya asap dari pabrik PT KBM.  "Lalu muncul api yang langsung membesar,".

Sementara itu, Seno Ajo, petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Purbalingga mengatakan kebakaran berasal dari ven produksi pengolahan kayu di pabrik tersebut.

"Api cepat membesar karena di lokasi itu banyak kayu yang mudah terbakar," katanya.

Empat unit mobil pemadam kebakaran dan tiga unit mobil tangki air diterjunkan ke lokasi kejadian untuk memadamkan api.

Dua jam berselang, api mulai berhasil dipadamkan. Beruntung tak ada korban jiwa.  Belum diketahui pasti kerugian materil akibat kebakaran.


Miris! Kepergok Nyolong Entok, Kakek 60 Tahun di Purbalingga Meninggal Usai Dikeroyok Warga

Miris! Kepergok Nyolong Entok, Kakek 60 Tahun di Purbalingga Meninggal Usai Dikeroyok Warga


 NEAJURNAL-Miris yang dialami Kasmad. Kakek 60 tahun asal Desa Binangun Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga itu meninggal dunia usai dikeroyok lantaran kepergok mencuri entok. Ini berita selengkapnya.

Kronologi kejadian bermula saat Kasmad kedapatan sedang mencuri entok, di wilayah Kecamatan Kutasari, Purbalingga, beberapa waktu lalu. 

Saat sedang melancarkan aksinya, Kasmad kepergok pemilik entok, lalu meneriaki dirinya maling, kemudian ditangkap warga.

Kasmad lalu dibawa ke rumah ketua RT setempat.  Tapi, di lokasi tersebut sudah banyak orang menunggu dan mengeroyok Kasmad. 

Walaupun sudah meminta ampun, aksi pengeroyokan  tak berhenti, sampai akhirnya Kasmad dibawa ke Polsek Kutasari dengan kondisi hampir pingsan akibat pengeniayaan tersebut.

Karena kondisinya, Polisi membawa Kasmad ke RSUD dr Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

Lantaran mengalami luka yang cukup serius, Kasmad cuma bertahan dua hari di rumah sakit. Usai dirawat dua hari di rumah sakit, Kasmad meninggal dunia di RS.

Peristiwa pengeroyokan terhadap pelaku pencurian entok di Kutasari ini menjadi perhatian Polisi dan kasus ini sedang ditangani Satuan Reskrim Polres Purbalingga. 

“Sudah ditangani Polres,” kata Kapolsek Kutasari Iptu Teddy Subiyarso.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Purbalingga AKP Gurbacov mengamini, menyampaikan  pihaknya tengah menangani kasus tersebut.

“Polres yang tangani, masih kami lakukan penyelidikan terhadap dugaan tersebut,” kata dia, Rabu (25/5/2022).

Polisi telah mengumpulkan data guna mengungkap kasus penganiayaan tersebut. Sampai saat ini sebanyak 16 saksi telah dimintai keterangan. 



Innalillahi, Adzan Isya, Dua Orang Di Purbalingga Malah Meninggal Kesetrum, Ada suara Ledakan

Innalillahi, Adzan Isya, Dua Orang Di Purbalingga Malah Meninggal Kesetrum, Ada suara Ledakan


NEAJURNAL-Mengumandangkan adzan Isya, dua warga asal  Desa Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan Purbalingga Jawa Tengah, malah meregang nyawa, Kamis, 28 April 2022 malam. 

Keduanya meninggal dunia setelah tersengat listrik di Musala Ampel Gading, RT 5 RW 4 Desa Tegalpingen.  Kedua korban yakni Agus Riyadi (38) dan Wasirin (40). 

Keterangan Kapolsek Pengadegan AKP Susilo, korban bernama Wasirin saat itu sedang mengumandangkan adzan salat Isya di Musala Ampel Gading. 

Tiba tiba tersengat listrik dari mikrofon yang sedang dipegang untuk adzan. Kejadian ini juga disertai adanya ledakan pada pengeras suara di luar musala.

Ketika kejadian, cuaca sedang hujan disertai angin, hingga diduga menyebabkan pengeras suara musala yang ditopang bambu bergeser dan miring lalu menyentuh kabel listrik utama milik PLN yang ada dekat musala.

Saat kejadian, warga lain bernama Agus Riyadi berusaha menolong dengan mencoba perbaiki posisi bambu penopang pengeras suara tersebut,  Justru, dia juga tersengat listrik.

Usai kejadian, kedua korban meninggal dunia tersengat listrik. Lalu warga mengevakuasi dan melaporkan ke Polsek Pengadegan. 

Dari Hasil pemeriksaan, korban Wasirin mengalami luka bakar pada punggung dan kaki sebelah kanan.

Sementara korban Agus Riyadi mengalami luka bakar paha sebelah kiri, tangan sebelah kiri dan kedua tangan.