Revitalisasi Taman Mini untuk G20 Selesai, Sesuai Taget

Revitalisasi Taman Mini untuk G20 Selesai, Sesuai Taget

                    infopublik.id

NEAJURNAL-Proyek revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di kawasan Pondok Gede, Provinsi DKI Jakarta, untuk mendukung gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022, telah dirampungkan Badan Usaha Milik negara (BUMN) konstruksi PT PP (Persero) Tbk, sesuai target pada Oktober 2022.

"PT PP terlibat untuk mendukung gelaran G20 tahun ini dalam proyek revitalisasi TMII yang saat ini praktis sudah selesai," ujar Direktur Utama PT PP Novel Arsyad, dalam Public Expose 2022 secara daring di Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Novel mengatakan, dalam proyek revitalisasi tersebut, PT PP melakukan pembangunan pada pintu masuk bagian depan TMII, menyelesaikan renovasi beberapa sasono, serta Tugu Api yang berada di tengah lapangan.

"TMII ini akan digunakan untuk kegiatan G20," imbuhnya.

Selain mempercantik TMII, PT PP juga terlibat dalam revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma, yang saat ini landasan pacunya sudah selesai dan dioperasikan.

Saat ini PT PP sedang merampungkan bangunan untuk pejabat dan tamu penting negara (VVIP) bandara tersebut dalam rangka mendukung perhelatan G20.

Sebelumnya, pemerintah membenahi sejumlah fasilitas destinasi wisata prioritas dan super prioritas di berbagai daerah, termasuk TMII, untuk menyambut perhelatan KTT G20 pada November 2022.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan, revitalisasi besar-besaran itu merupakan yang pertama sejak taman gagasan Presiden kedua RI Soeharto dan Ibu Negara Tien Soeharto tersebut dibangun pada medio 1975.

Revitalisasi TMII diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 116 Tahun 2021 tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur untuk Mendukung Penyelenggaraan Acara Internasional di Bali, DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT). 

TMII rencananya akan menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan KTT G20.

(Infopublik.id)


Desa Berbasis EBT Terima Kunjungan Delegasi ETWG G20

Desa Berbasis EBT Terima Kunjungan Delegasi ETWG G20

                     infopublik.id

NEAJURNAL-Panel surya tampak kontras menyambut para delegasi negara-negara G20 di antara hijau padi yang membentang di Desa Keliki, Ubud, Gianyar, Bali, awal September 2022.

Seperti dilansir laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (15/9/2022), Desa Keliki menjadi tujuan studi ekskursi Energy Transition Working Group (ETWG) G20, para delegasi yang hadir berkesempatan berkunjung dan melihat langsung Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), Eco-Village, dan Agriculture berbasis energi baru terbarukan (EBT) di salah satu Desa Energi Berdikari besutan PT Pertamina (Persero).

Di Keliki, tercatat 8 titik solar PV terpasang dengan total kapasitas terpasang sebesar 28 kWp, dipasang bersama oleh tim GoGerilya Kementerian ESDM, Society of Renewable Energy (SRE), dan mahasiswa Universitas Udayana, Solar PV yang terpasang di desa tersebut setara dengan pengurangan emisi karbon setara 36.750 kg CO2 per tahun.

Mengalirkan air ke sawah warga, pompa air bertenaga surya berkapasitas 2,5 kWp menjadi salah satu yang menarik perhatian. Tak hanya ramah lingkungan, itu juga menjadi solusi permasalahan kekurangan air irigasi.

Salah seorang seorang petani Desa Keliki, I Ketut Sulastra, mengungkapkan pompa air tenaga surya itu memberi manfaat bagi petani dalam bercocok tanam, terutama yang berada di hilir dalam menghadapi kondisi musim kering karena surutnya pengaliran air untuk irigasi ke sawah.

"Permasalahan yang ada di Desa Keliki, pada saat musim kering yang mana airnya kecil dari hulu, kemudian itu tidak sampai ke bawah membuat bercocok tanam mengalami kendala hingga terlama bisa 2 sampai 3 minggu. Sekarang lancar," ujar I Ketut Sulastra.

Tak hanya itu, selain untuk memenuhi kebutuhan pengairan, air dari sumber tersebut juga dimanfaatkan untuk air minum warga.

"Di samping itu juga kebutuhan air ini untuk air minum. Biasanya diambil dengan membawa jerigen yang kecil," tambahnya.

Sementara itu Kepala Desa (Perbekel) Keliki, I Ketut Wita, menambahkan bahwa semangat pemuda dalam memberikan bantuan membangun irigasi sawah yang terdiri dari tujuh subak itu juga menular ke warganya.

"Semua pihak membantu, bersemangat dan bergotong royong dalam membangaun Desa Energi Berdikari," ujarnya.

I Ketut Wita berharap Keliki bisa membuat bangga Indonesia dengan kunjungan para delegasi G20 dan semakin dikenal di seluruh dunia.

"Di samping menciptakan hal yang positif, kehadiran sumber EBT di desa Keliki itu mendukung upaya kami dalam menyambung pariwisata yang sempat sepi akibat pandemi", tegasnya.

Desa Keliki adalah satu dari 11 desa yang dikembangkan Pertamina dengan melibatkan langsung anak muda yang berkontribusi langsung untuk transisi energi di Indonesia.

Pertamina memilih 11 lokasi pada desa binaan untuk dipasang panel surya sebagai pilar terpenting dalam peningkatan kegiatan ekonomi. Uniknya, kegiatan tersebut dilakukan oleh anak muda dibawah 25 tahun yang sudah tersertifikasi melalui program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (GERILYA) Kementerian ESDM. 

(Infopublik.id)