WR. Supratman dan Sejarah Hari Musik Nasional

Ary
0
WR.Supratman : WR.Supratman dan sejarah hari musik nasional


“Mas, nasibku sudah begini. Inilah yang disukai  pemerintah Belanda. Biarlah saya meninggal, saya ikhlas. Saya sudah beramal, berjuang dengan caraku, dengan biolaku. Saya yakin Indonesia pasti merdeka.

WR.Supratman

Setiap tanggal 9 Maret, diperingati sebagai Hari Musik Nasional. Ini berdasarkan  Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 Tahun 2013, yang waktu itu disahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pemerintah  menetapkan Hari Musik Nasional tujuanya agar masyarakat lebih menghargai musik, juga untuk mendukung musisi Indonesia terus berprestasi dan punya rasa percaya diri.

Tentunya anda sudah tahu kan, kalau Hari Musik Nasional ditetapkan bareng dengan tanggal lahir seorang pahlawan Nasional WR. Supratman. Selain pahlawan nasional, beliau juga adalah seorang komponis terkenal dijamanya. Beliau juga yang membuat lagu Indonesia Raya.

Jadi, ada kaitan antara penetapan Hari Musik Nasional dengan WR. Supratman, ya. Nah, berikut ini akan diulas tentang kisah hidup beliau, dari mulai menjadi seorang pemain musik, wartawan dan kiprahnya dalam perjuangan kemerdekaan.

BiografiWR. Supratman

Wage Rudolf Soepratman atau  W.R. Supratman dikenal sebagai komponis, pengarang lagu Indonesia Raya dan pahlawan Nasional.

Beliau lahir hari Jumat Wage tanggal 19 Maret 1903 di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Bapaknya adalah seorang Sersan tentara KNIL,namanya Jumeno Senen. Tiga bulan setelah lahir, WR. Supratman dibawa ke Jati Negara oleh orang tuanya.

Lalu, dibuatkan akte kelahiran disana. Maka banyak orang menyangka bahwa WR. Supratman lahir di Jatinegara.

Pendidikan WR. Supratman

Pendidikan WR. Supratman dimulai di sekolah taman kanak kanak Jakarta
(Frobelschool) tahun 1907 ketika umurnya 4 tahun.

Pada tahun 1917, beliau melanjutkan pendidikanya di Tweede Inlandscheschool (Sekolah Angka Dua) dan selesai tahun 1917.

Kemudian tahun 1919, lulus ujian Klein Ambtenaar Examen (KAE, ujian untuk calon pegawai rendahan) dan melanjutkan pendidikan di Normaalschool (Sekolah Pendidikan Guru).

Awal Karir Bermusik

Awal karir bermusik WR. Supratman berkat peran dan dukungan kakak Iparnya W.M. Van Eldick. Sang kakak memberinya hadiah biola ketika WR. Supratman ulang tahun ke 17.

Lalu, bersama Van Eldick membentuk Grup Band Jazz Black And White, grup ini menjadi terkenal. Supratman juga memanfaatkan bakat bermusiknya untuk membuat lagu lagu bertema perjuangan, salah satu karyanya yang fenomenal yaitu Indonesia Raya, ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan Negara Republik Indonesia.

Kisah Hidup WR. Supratman :
Dari Musisi Suka Kencan dan Foya Foya Menjadi Wartawan

Band Jazz yang ia dirikan bersama kakak Iparnya, ternyata menjadi populer. Ketenarannya sebagai pemain biola, membuat WR.Supratman sering kencan dan foya foya dengan para sinyo Belanda.

Tapi kemudian kebiasaan ini dirubah. Ia mulai menyukai bacaan dan pidato pidato politik. Bidang politik membuat WR. Supratman ingin membuat lagu bertema perjuangan dan kebangsaan.

Sayangnya, berjam jam lagu perjuangan dibuat tidak juga selesai. WR. Supratman sadar, ia harus terjun langsung ketemu para tokoh pergerakan, agar bisa menciptakan lagu kebangsaan.

Maka, berbekal biola miliknya, WR. Supratman pergi ke Bandung, pusatnya pergerakan tokoh muda waktu itu. Sebelum sampai di kota kembang,  sempat singgah sebentar di Surabaya.  Berteman akrab dengan anggota anggota kelompok Studi Indonesia disana. Akhirnya ia terpengaruh semangat kemerdekaan.

Dari Musisi Menjadi Wartawan

WR. Supratman mengunjungi Cihami di akhir 1924 dan begitu kagum terhadap koran Koem Moeda. Inilah awal yang membuatnya tertarik menjadi wartawan. Ia pun melamar di surat kabar itu dan diterima sebagai jurnalis.

Diwaktu yang sama, WR. Supratman juga ikut kursus kader politik kelompok Studi Umum bentukan Sukarno. Sayangnya di koran Kaoem Moeda cuma sebentar, gajinya kecil tidak cukup untuk biaya hidup.

Lalu Supratman pindah di Biro Pers Alpena (Algemene Pers Niews Agency) sebagai  reporter sekaligus editor, juga cuma sebentar lantaran ekonomi perusahaan tak bagus.

Keuangannya lebih baik ketika  bekerja di surat kabar Sin Po. Disini, dia juga bisa mengenal tokoh pergerakan seperti Sumarso, M. Tabrani dan Sugondo Djojopuspito.

Tugas Liputan dan Membuat Lagu Indonesia Raya

Kongres Pemuda Indonesia pertama digelar 30 April sampai 2 Mei 1926. Supratman ditugasi untuk meliput kongres ini. Keinginan menciptakan lagu perjuangan muncul lagi setelah mendengar pidato sejumlah tokoh muda seperti Sumarto, Sumarno, Bahder Djohan, Paul Pinontoan dan M.Tabrani dalam kongres.

Ia pun bertekad membuat lagu kebangsaan  dan benar benar mewujudkannya. Setelah kongres selesai, Supratman menulis konsep lagu dalam not angka dan not balok yang terdiri 3 kuplet dengan bait ulangan dan iramanya 6/8. Lagu ini selesai dan dijuduli ‘Indonesia Raya’

Indonesia Raya Tampil Pertamakali

Kongres Pemuda II digelar pada 28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Supratman kembali meliput. Tapi kali ini tidak hanya ingin sekedar nulis berita, juga ingin menampilkan lagu ciptaanya, Indonesia Raya. Dia juga menyebarkan salinan lagunya ke tokoh tokoh pemimpin organisasi pemuda.

Pemimpin Kongres Pemuda Indonesia Kedua, Sugondo, mengizinkan lagu Indonesia Raya ditampilkan di jam istirahat. Tapi kemudian cuma boleh dibawakan dengan instrumen biola setelah membaca liriknya “bernada persatuan” ini membuat khawatir, takut kongres diboikot oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Jam istirahat, Supratman kemudian membawakan lagu Indonesia versi instrumental biola, peserta kongres terharu dibuatnya. Inilah pertamakali Indonesia Raya ditampilkan di masa penjajahan.

Penampilan Indonesia Raya Selanjutnya

Pada akhir Desember 1928, panitia kongres kedua dibubarkan. Disaat itu, lagu Indonesia Raya dinyanyikan pertamakali dengan paduan suara. Indonesia Raya juga dinyanyikan ketika pembukaan Kongres PNI tanggal 18-20 Desember 1929. Semua peserta kongres berdiri ikut bernyanyi

untuk menghormati Indonesia.

Lirik Lagu Meresahkan Pihak Belanda

Lagu Indonesia kian terkenal. Tentunya membuat penjajah Belanda kepanasan. Mereka resah kalau lagu ini bisa bangkitkan semangat kemerdekaan Indonesia. Maka, Belanda melarangnya dengan alasan  “mengganggu ketertiban dan keamanan.”

WR. Supratman selaku pencipta lagu ini ditahan. Ia ditanya kenapa liriknya “Merdeka, merdeka, merdeka,”. Namun segera ia dibebaskan setelah Pemerintah dikritik berbagai kalangan. Meski Supratman bebas, tapi lagu Indonesia Raya tidak boleh dinyanyikan secara terbuka.

Ciptakan Lagu Matahari Terbit dan Dipenjara Lagi

Selain lagu Indonesia Raya, Supratman juga menciptakan lagu berjudul Matahari Terbit, membuatnya kembali dipenjara oleh Pemerintah Kolonial Belanda. “Matahari Terbit” dianggap memuji Dai Nippon Jepang, yang bermusuhan dengan Belanda. Beruntung, Supratman dibebaskan dari tuduhan itu setelah dibantu kakak Iparnya, Van Eldik.

Setelah keluar dari penjara, Supratman sakit. Sebelum meninggal pada 17 Agustus 1938, ia sempat berkata kepada kakak Iparnya
Oerip Kasansengari.

“Mas, nasibku sudah begini. Inilah yang disukai  pemerintah Belanda. Biarlah saya meninggal, saya ikhlas. Saya sudah beramal, berjuang dengan caraku, dengan biolaku. Saya yakin Indonesia pasti merdeka.” Kata WR. Supratman.

Kondisi kesehatanya makin menurun, beliau akhirnya tutup usia pada 17 Agustus 1938 di Jalan Mangga No. 21 Tambak Sari Surabaya akibat gangguan jantung.  Dimakamkan di Pemakaman Umum Kapasan Jalan Tambak Segaran Wetan Surabaya. Tidak lebih dari 40 orang yang melayat.

Beliau diberi berbagai penghargaan atas jasa jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yaitu penghargaan perbaikan dan pemindahan makam, penghargaan anugerah Bintang Mahaputra Anumerta III (17 Agustus 1960).

Pada tanggal 20 Mei tahun 1971, ALM. WR. Supratman diberi gelar Pahlawan Nasional melalui  surat keputusan Presiden RI No.16.
Pada 19 Juni 1974, Presiden RI memberikan
anugerah Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Utama melalui Surat Keputusan Presiden RI No.017/TK/1974.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)