Biografi Al Farabi, Ilmuwan Menguasai 60 Bahasa

Ary
0

Al Farabi dikenal tekun belajar dan cerdas. Beliau banyak mempelajari berbagai ilmu. Mulai dari ilmu agama, bahasa (arab, persi, turki). Juga mempelajari berbagai ilmu lainya seperti filsafat, matematika, etika, logika, ilmu politik hingga musik.

Dua karyanya yang terkenal yakni
Uyun al-Masa’il (Pokok-pokok Persoalan) dan al-Jam’u Baina Ra’yi al-Hakimaini (Mempertemukan Dua pandangan Plato dan Aristoteles)

Filsafat Kenegaaran Al Farabi

Al Farabi juga berfilsafat tentang negara. Dalam pandangan filsafat kenegaraan, beliau membagi negara menjadi lima bentuk. Berikut pembagian itu :

1. Negara Utama (al-Madinah al-Fadilah)

Negara utama yakni negara yang rakyatnya bahagia. Negara semacam ini dipimpin para nabi dan diteruskan para filsuf.

2. Negara Orang-Orang Bodoh (al-Madinah al-Jahilah)

Negara orang orang bodoh, merupakan negara yang penduduknya tidak bahagia, tidak mengenal kebahagiaan.

3. Negara Orang-Orang Fasik (al-Madinah al-Fasiqoh)

Negara Orang-Orang Fasik menurut Al Farabi, merupakan sebuah negara yang penduduknya bahagia tapi kelakuan mereka sama dengan rakyat di negara orang bodoh.

4. Negara yang Berubah-Ubah (al-Madinah al-Mutabaddilah)

Menurut Al Farabi, di negara berubah-ubah, mulanya rakyatnya beradan dan berpikir layaknya negara utama. Tapi mengalami kerusakan.

5. Negara Sesat (al-Madinah al-Dallah)

Negara sesat menurut filsafat Al Farabi adalah negara yang diperintah oleh pemimpin yang mengklaim memperoleh wahyu. Pemimpin itu menipu rakyat dengan ucapan dan tindakanya.

Kontribusi Al Farabi untuk perkembangan filsafat Islam begitu besar. Beliau menguasai 70 bahasa dan menguasai berbagai bidang keilmuan.

Ketika terjadi pergolakan politik di Baghdad tahun 914 Masehi. Al Farabi mengungsi ke Alepo Suriah. Disana, beliau memperoleh perlindungan dari Sultan Saifuddaulah, penguasa dinasti Hamdani sampai akhir hidup.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)