Kasus Pembunuhan Purnawirawan di Lembang, Kemenkopolhukam Turun Tangan

Ary
0

NEAJURNAL Kasus pembunuhan Muhammad Mubin alias Babeh (63), purnawirawan TNI AD berpangkat letnan kolonel (letkol) di Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB), menjadi perhatian khusus Kemenkopolhukam. Penyebabnya, belakangan berembus isu terkait kasus pembunuhan itu yang dikhawatirkan dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).


Melansir dari InewJabar.id Plt,  Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) Marsda TNI Arif Mustofa mengatakan, Kemenkopolhukam bersama unsur TNI AD dan Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) mengawasi proses penyidikan atau pengusutan kasus pembunuhan di Lembang, KBB agar berjalan transparan.


"Kami semua sudah sepakat,  Polda Jabar
akan terbuka dan profesional menangani kasus ini. Polisi Militer Kodam (Pomdam) III Siliwangi dan PPAD akan turut serta mendampingi dan mengawal proses penyidikan perkara ini," kata Arif Mustofa di Mapolda Jabat,Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/8/2022).


Arif Mustofa menyatakan, setelah mendengarkan pemaparan perkara dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, fakta-fakta di lokasi kejadian Jalan Adiwarta RT 01/12, Desa Lembang, Kecamatan Lembang, KBB, dan keterangan para saksi, disampaikan dengan apa ada, transparan, tanpa rekayasa.


Pembunuhan oleh tersangka berinisial HH (30) pada Selasa (16/8/2022) itu, ujar Arif Mustofa, terjadi secara spontan. Namun Polda Jabar perlu mendalami beberapa kemungkinan pidana lain dalam kasus tersebut. "Kami sampaikan hal-hal yang bisa didalami oleh Polda Jabar untuk didalami. Pomdam dan PAD akan terus mengawal," ujar Arif Mustofa.


Masyarakat, tutur Arif Mustofa, jangan terprovokasi oleh informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya atau hoaks provokator yang tidak bertanggung jawab. Dalam kasus ini dipastikan tidak ada konflik antarinstitusi apalagi SARA. 


Apabila ada hal-hal yang ingin ditanyakan, Polda Jabar akan melayani sepenuhnya. Begitu juga ke TNI atau Kodam III Siliwangi untuk klarifikasi. "Karena tadi ada informasi sepihak, katanya keluarga didekati oleh pihak tertentu untuk menerima (pemberian), ternyata tidak seperti itu. Tidak ada kepentingan sama sekali," tutur Arif Mustofa.


Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol K Yani Sudarto mengatakan, intinya dari tadi malam CCTV sudah diamankan di dua titik rumah tersangka HH. "Kemudian siang tadi, kami juga melakukan assesment psikologis terhadap saksi anak," kata Dirreskrimum Polda Jabar. 


Penyidik Polda Jabar, ujar Kombes Pol K Yani Sudarto, melaksanakan proses penyidikan profesional dengan pendekatan scientivic investigation. Ke depan, penyidik Polda Jabar akan bersinergi dengan kodam III Siliwangi dan PPAD.


"Setiap kali kami melaksanakan gelar perkara, rekan-rekan dari Kodam PPAD juga akan hadir. Kami berharap, masyarakat tidak percaya hoaks di media sosial. Percayakan kepada kami dalam memproses penyidikan ini," ujar Kombes Pol K Yani Sudarto.

Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)